JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Produsen tempe tahu masih kewalahan menghadapi kenaikan harga kedelai yang menjadi bahan baku produksi. Hingga kini belum ada tanda-tanda harga kedelai akan turun meski sudah berlangsung selama hampir dua pekan.
Indah, 41, salah satu produsen tempe tahu di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur mengatakan, pihaknya hingga kini cukup kewalahan atas kondisi yang terjadi. Pasalnya, hingga kini harga kedelai berkisar Rp9.200 per kilogram.
"Harganya masih tinggi banget. Makanya setelah mogok produksi tiga hari harganya dinaikkan 20 persen," katanya, Kamis (7/1/2021).
Baca juga: Harga Daging Sapi Melonjak Naik, Kini Tembus Rp130.000 per Kg
Kenaikan harga tersebut, kata Indah, merupakan hasil kesepakatan para produsen tempe tahu setelah aksi mogok produksi. Selain menaikan harga, sejumlah produsen tempe tahu juga memilih memperkecil ukuran produksinya.
"Kalau saya sih produksi tetap, enggak merubah ukuran. Hanya harganya saja dinaikkan, buat menutup ongkos produksi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta, Sutaryo mengatakan, kenaikan harga tempe berkisar dari Rp5 ribu ke Rp6 ribu perpapan. Para produsen juga sepakat menaikan harga jual hingga maksimal 30 persen dari harga sebelumnya saat kedelai di pasaran Rp7.200 perkilogram.
"Sebenarnya untuk stok kedelai di pasaran memang dari awal tidak langka, stoknya ada. Yang kami permasalahkan adalah harganya yang melambung dan naik dalam waktu singkat. Apalagi stok kedelai di pasaran sekarang masih hasil impor dari Amerika," ujar Sutaryo.
Baca juga: Harga Tempe Naik Mulai Senin 4 Januari 2021 Gegara Mogok Produksi Tak Digubris
Dikatakan Sutaryo, naiknya harga kedelai itu sendiri imbas China meningkatkan impor ke Amerika. Dan hal inipun diprediksi terus berlanjut karena baru pada awal Maret 2021 kontrak dagang berakhir.
"Makanya kalau enggak dikunci harganya minggu depan bisa naik lagi. Karena prediksinya harga terus naik sampai akhir Februari (2021). Kalau naik kan harus merubah harga lagi," pungkasnya. (Ifand/tha)