JAKARTA – Sosok Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) atau gelandangan Nursaman (69) yang ditemui Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, menyatakan bertemu tapi tidak diajak ngobrol.
Pengakuannya tersebut disampaikan saat ditemui di Kawasan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (07/01/2021).
“Saya gak tahu, saya bilang saya kan bawa karung, saya nggak tahu kalau itu Bu Risma,” ucapnya.
Baca juga: Manusia Kolong Jembatan di Pegangsaan yang Ditawari Tempat Tinggal Oleh Mensos Risma Meninggal
Ia mengaku bertemu dengan Mensos asal PDI-Perjuangan tersebut dengan temannya.
“Saya baru bertemu Bu Risma sekali sekali itu aja, yang di tanjakan Sudirman. Jadi, dia lagi di kawal sama temen-temennya, apalahh itu pengawal lah. Terus temen kasih kasih tahu yang pakai baju putih itu Bu Risma,” ungkapnya.
Nursaman pun juga kaget. Tahu begitu kalau itu Bu Risma, lanjutnya, pria berjenggot uban ini pun akan meminta modal untuk usaha tambal ban, di lokasi sekitaran Minangkabau.
Baca juga: Gelandangan yang Ditemui Mensos Risma di Kawasan Sudirman KataTukang Parkir 'Orang Gila'
“Ketemu Bu Risma, cuma dilihat doang, cuma nggak diajak ngobrol. Kalau misal ketemu langsung saya mintain modal buat usaha tambal ban,” terang Nur.
Saat Poskota menemui keberadaan pria beruban ini, dia mengenakan kemeja kotak-kotak biru putih ini, di sebuah kios penjual poster Soekarno dan PDIP.
Selain gambar Bung Karno, tampak gambar sejumlah tokoh PDIP, Megawati, Puan Maharani, Hasto Kristiyanto.
Pemiiki Kios tersebut diketahui Doni Beka, 60, adalah sosok menjual poster Soekarno sejak 1973.
Doni mengaku sehari-hari hanya menjual poster di Pasar Minangkabau. Ia membantah jika disebut sebagai sosok tunawisma yang ditemui Risma di kawasan Thamrin.
Doni mengatakan Nursaman bukan penjual poster Soekarno seperti yang disebut di media sosial. Menurutnya, Nursaman hanya sekedar membantu dirinya.
Baca juga: Mengaku Bertemu Mensos Risma, Pria Tuna Wisma Ini Sudah Empat Kali Menikah
“Kalau Pak Nur itu tinggalnya dimana-dimana kalau di kios itu mah cuma main,” ucap Pedagang Bubur Ayam yang bersebelahan di kios.
Selain itu, di samping Penjual poster juga tampak pedagang Es Kelapa dan Kedai makan Seafood, seberangnya tempat menjual bangku-bangku kantor. (adji/win)