Di Indonesia sendiri, pihaknya belum menemukan produksi tembakau sintetis di dalam negeri.
”Karena selama ini bahan baku tembakau sintetis lebih sering impor dari China, dan hingga saat ini masih impor," ungkapnya.
Tembakau sintetis gorilla itu sendiri, sambung Arman, diciptakan pada sindikat karena mencari ganja sudah sulit dan sekarang sudah banyak diberangus. Maka para para sindikat mencari alternatif lain dengan menyiapkan tembakau dan disemprotkan dengan cairan kimia.
Baca juga: Lagi Fly Isap Tembako Gorilla, Wiraswastawan Digerebek di Rumahnya
"Narkoba jenis ini kami sebut baru karena sifatnya sintetis semua dan perkembangannya sangat cepat," pungkasnya. (ifand/tri)