"Dapat kabar itu, saya senang bukan main, dan langsung bergegas mendatangi tim Rajawali untuk menggali informasi," tuturnya.
Mukjizat pun datang, pria yang diketahui bernama Qhairul Fauzi alias Unyil (20), mengatakan bahwa wanita yang tewas itu adalah Hilda.
Berbekal informasi itu, ia bersama tim langsung melakukan pengembangan setelah tahu Hilda merupakan pelayan rumah makan di terminal Kampung Rambutan.
"Kami dapat keluarga korban dan disebut bahwa adiknya telah menikah dengan Hendra Supriyatna (38), sopir bus Mayasari Bhakti," ungkapnya.
Punya modal akan identitas dan pria yang diketahui suami korban, lanjut Zen, pengembangan dilakukan pihaknya.
Awalnya ia sempat kesulitan karena Hendra sendiri sudah tak bekerja sebagai sopir bus Mayasari P 98BC jurusan Kampung Rambutan-Cikarang.
"Alhamdulillah saya dikasih jalan lagi dan diketahui pelaku bekerja sebagai sopir ekspedisi," sambungnya.
Dikatakan Zen, "bantuan dari langit" yang membuat pihaknya bisa meringkus dan mengetahui keberadaan Hendra yang kala itu berada di sekitaran Jawa.
Tanpa pikir panjang, ia bersama tim langsung mengejar pelaku yang akhirnya bisa diringkus tanpa melakukan perlawanan.