DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pendidikan Kota Depok kembali meniadakan belajar tatap muka Tahun 2021 karena penyebaran virus Corona masih tinggi.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok, M. Thamrin mengatakan, akibat masih tingginya penyebaran Covid-19 di wilayah Depok, rencana pemberlakuan KBM tatap muka dibatalkan.
"Ya kita batalkan KBM tata muka melihat kondisi sekarang masih tidak memungkinkan dengan pertimbangan keselamatan dan kesehatan siswa," ujarnya usai di konfirmasi, Minggu (3/1/2021).
Baca juga: Langkah Disdik Depok Menunda KBM Semester Genap 2021 Mendapat Dukungan DPRD
Peniadaan KBM tatap muka tersebut berdasarkan keputusan bersama antara dinas dan Satgas Covid-19.
"Kita akan melihat sampai semester ke 2 yaitu hingga Juni. Jika situasi membaik ada kemungkinan kita akan melakukan belajar tatap muka di sekolah," paparnya.
Terpisah, Pengamat Sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati mengatakan, menanggapi kebijakan itu, ia khawatir dengan faktor psikologi anak dan orang tua yang sudah berkepanjangan belajar daring.
"Karena menyangkut masalah kesehatan dan keberlangsungan hidup, maka PJJ salah satu solusi yang baik. Namun perlu diantisipasi tingkat kejenuhan orang yang menjalani, khususnya anak sekolah dasar yang masih butuh pendampinga orang tua. Sehingga tingkat kecendrungan stress dapat terjadi. Berbeda dengan kalangan SMA maupun perguruan tinggi yang sudah terbiasa menerima belajar daring," paparnya.
Baca juga: Kadisdik Depok Batalkan Rencana KBM Tatap Muka di Sekolah Januari 2021
Dosen di Vokasi UI Depok ini menyampaikan, hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang luar biasa, baik peserta didik , pengajar (guru) maupun orang tua sama-sama dapat merasa tidak nyaman.
"Tetap mempertahankan nyawa dalam menjaga kesehatan, bersabar terutama bagi pendidikan dasar karena standar pencapaian tidak sama antara offline dengan online. Dapat disesuaikan bagi orang tua dan pendidik untuk segera beradaptasi sehingga terhindari dari stres," ungkapnya.
Sementara anggota DPRD Kota Depok Komisi D Fraksi PKS, Ibu Farida mengatakan, kegiatan belajar tatap muka yang ditiadakan merupakan keputusan yang tepat. Biar bagaimanapun kesehatan dan keselamatan jiwa tetap yang utama.
"Terutama perlindungan bagi anak dalam hal ini para siswa. Menimbang sampai saat ini Kota Depok belum masuk dalam zona resiko rendah. Di sisi lain, yang perlu dicermati perilaku warga sudah kembali seperti kehidupan normal sebelum pandemi. Situasi yang rentan buat anak-anak," tuturnya.
Baca juga: DPR: Masih Pandemi, Pemerintah Tak Punya Opsi Selain Belajar Daring
Anggota dewan bidang pendidikan dan badan anggaran ini mengikuti SK Bersama 4 Menteri yg dikeluarkan Bulan November 2020 sudah selaras, bahwa satuan pendidikan yang berada di daerah ZONA ORANYE dan MERAH berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional, dilarang melakukan proses pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan tetap melanjutkan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR).
Terkait masalah efektifitas dan capaian target kurikulum, sambung Farida, siswa bisa mencari berbagai terobosan-terobosan yang jitu. Sehingga jangan hanya melihat dari satu sudut pandang tentang kualitas siswa hanya dari perspektif kurikulum.
"Pada situasi saat ini anak2 juga sedang belajar secara langsung tentang banyak hal. Dari situasi pandemi. Nilai-nilai agama, wawasan kesehatan, perilaku hidup sehat, kreativitas menghadapi tantangan ekonomi," Ungkap Farida.
"Semoga keluarga dan orang tua diberikan kekuatan untuk terus bersabar mendampingi putra putri mereka. Di sinilah dibutuhkan berbagai fasilitasi dan dukungan dari pemerintah tentunya." pungkasnya. (angga/tha)