Harga Kedelai Tinggi, Pedagang Tempe di Pasar Kramat Jati Mogok 3 Hari

Kamis 31 Des 2020, 16:58 WIB
Pedagang tempe di Pasar Kramat Jati, yang mulai besok mogok berjualan. (ifand)

Pedagang tempe di Pasar Kramat Jati, yang mulai besok mogok berjualan. (ifand)

KRAMAT JATI, POSKOTA.CO.ID - Tingginya harga kedelai membuat pengrajin tempe dan tahu akhirnya tak mau beroperasi. Hal itu pun membuat pedagang tempe dan tahu di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, memilih mogok selama tiga hari ke depan. 

Taruno (47), pedagang tempe mengatakan, ia bersama puluhan pedagang lainnya akan ikut mogok berjualan. Hal itu dilakukan lantaran tingginya harga kedelai yang selama ini dikeluhkan. "Mulai besok, Jumat, Sabtu, Minggu, tiga hari, semua pedagang tahu dan tempe enggak boleh jualan," katanya, Kamis (31/12/2020).

Menurut Taruno, pihaknya mengambil langkah itu setelah harga kedelai naik dari Rp7.200 menjadi Rp9.200 per kilogram. Dan hingga kini juga, belum ada tanda harga bakal menurun atau stabil. "Kalau kita tetap jualan mau dijual berapa, untungnya juga berapa, makanya mending nggak jualan saja dulu," ujarnya.

Baca juga: Duh.. Bahan Baku Naik, Pengrajin Tempe Mogok Produksi

Taruno menambahkan, Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) DKI Jakarta sendiri, mengimbau pedagang agar menaikkan harga jual tahu tempe. Namun kalau tak menaikan harga, pihaknya bukannya untung malah rugi. "Kalau aturan dari KOPTI sih suruh naikin 20 persen dari harga biasa. Dari awalnya Rp4 ribu jadi Rp5 ribu per papan," sambungnya.

Hal yang sama juga dilakukan Umam (43), pedagang tahu di Pasar Kramat Jati yang menyatakan ikut mogok berjualan. Tujuannya sama, meminta pemerintah segera mengambil tindakan agar harga kedelai bisa kembali stabil di kisaran Rp7 ribu. "Ini mogok serentak, se-Indonesia. Dengan mogok ini supaya pemerintah bisa respek lah," tuturnya. (ifand/ys)

Berita Terkait
News Update