ADVERTISEMENT

WNA Menumpuk di Bandara Soetta Kareng Belum Disosialisasi Soal Karantina 5 Hari

Selasa, 29 Desember 2020 23:15 WIB

Share
WNA Menumpuk di Bandara Soetta Kareng Belum Disosialisasi Soal Karantina 5 Hari

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID – Penumpukan penumpang yang terjadi di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (28/12/2020) malam, disebabkan minimnya sosialisasi bagi para penumpang asal Luar Negeri yang tiba di Indonesia. 

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta, Darmawali Handoko menerangkan, penumpukan itu terjadi lantaran para WNA dan WNI sedang dilakukan pendataan untuk menjalani tes PCR dan karantina selama 5 hari. 

"Permasalahan sebenarnya mereka akan dimasukan ke Hotel Karantina, padahal selama ini. Itu saja sebenarnya permasalahannya," ungkap Handoko, Selasa (29/12/2020).

Handoko menjelaskan, para WNA dan WNI yang baru saja tiba di tanah air tersebut dilakukan pemeriksaan dengan prosedur ketat yang telah ditetapkan. 

Baca juga: KKP Bandara Soetta akan Lakukan Karantina WNI dan WNA yang Baru Tiba di Indonesia

Dirinya menuturkan para WNA dan WNI yang baru tiba tersebut selanjutnya dilakukan pemilahan untuk diantarkan ke tempat karantina dengan menggunakan bus yang telah disiapkan.  

"Baru datang dan kemudian baru dipilah -pilah untuk dimasukan ke hotel karantina. Mereka menumpuk, karena katanya mereka belum tersosialisasi dan belum dapat infonya," ucapnya

Handoko menegaskan, aturan Kemenlu RI yang baru menerangkan bahwa, setiap WNI dan WNA yang baru saja tiba ke tanah air dari luar negeri, wajib melakukan karantina di hotel yang telah ditunjuk. Mereka wajib mengkarantina diri selama 5 hari. 

"Jelas aturan Kemenlu yang baru, bahwa WNI dan WNA harus masuk karantina dalam 5 hari dan sebelum keberangkatan mereka 2 x 24 jam harus PCR yang negatif," jelas dia.

Baca juga: Positif Terpapar Covid-19, Aa Gym: Alhamdulillah Berarti Harus Karantina

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT