JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Rapid test yang digelar Polres Jakarta Timur di Pasar Induk Kramat Jati, akan digencarkan selama sepekan.
Hal itu sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang hingga kini kasusnya terus merangsak naik.
Kapolres Jakarta Timur, Kombes Arie Ardian Rishadi mengatakan, pihaknya akan menggencarkan rapid test dan rapid test antigen di Pasar Induk Kramat Jati.
Pasalnya, di lokasi ini lalulintas pergerakan orang dan barang dari luar daerah cukup tinggi.
Baca juga: Polres Jakarta Timur Menyasar Sopir dan Pedagang di Pasar Induk Kramat Jati untuk Rapid Test
"Mereka yang datang dari beberapa wilayah harus diberikan pengawasan," katanya, Selasa (29/12).
Untuk mengawasi hal itu, lanjut Kombes Arie, pihaknya akan membuka pemeriksaan rapid test dan rapid test antigen selama sepekan.
Dimana nantinya setiap sopir yang datang akan langsung dilakukan pemeriksaan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Setiap hari kami siapkan 100 alat periksa rapid test agar bisa digunakan oleh para sopir dan pedagang," ujarnya.
Baca juga: Rapid Test Covid-19 Gratis di Pasar Minggu Sepi Peminat, 100 Alat Disiapkan Hanya 25 Terpakai
Kapolres menambahkan, melalui program operasi kemanusiaan jaya ini, pihaknya ingin memprioritaskan para sopir pengangkut barang.
Mereka yang selama ini menyuplai kebutuhan pokok harus terus diawasi agar tak terpapar.
"Ini kami berikan secara gratis sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19," ungkapnya.
Sementara itu, Hasan (49) sopir truk yang baru datang dari Lampung mengaku sangat bersyukur dengan pemeriksaan yang diikutinya. Karena ia yang mengikuti rapid test antigen dinyatakan negatif.
Baca juga: Stasiun KRL Bogor Lengang Usai Libur Natal Gegara Ketatnya Persyaratan Rapid Test Antigen
"Alhamdulillah bisa diperiksa gratis, hasilnya juga negatif. Jadi saya juga bisa tenang beraktivitas," ujarnya.
Hasan juga mengaku, selain mendapat pemeriksaan gratis, ia juga mendapatkan modal secarik kertas hasil pemeriksaan. Dengan surat itu, ia menilai bisa dengah tenang selama perjalanan keluar masuk Jakarta.
"Soalnya seminggu bisa empat kali saya bolak-balik ke Jakarta, ini sudah pegang surat," pungkasnya. (ifand/tri)