Refleksi Diri Tiap Hari

Senin 28 Des 2020, 07:00 WIB
Kopi pagi.

Kopi pagi.

SETIAP akhir tahun lazimnya orang melakukan refleksi diri. Mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan selama setahun terakhir, apa yang belum dikerjakan.

Lebih rinci lagi, apakah yang sudah dikerjakan sudah sesuai sebagaimana diharapkan. Jika belum? Apa yang menjadi penyebabnya. Sudahkah ditemukan jawabnya untuk perbaikan.

Begitu juga terhadap yang belum dikerjakan. Apa yang menjadi penyebabnya? Karena faktor eksternal, internal atau tidak tepat momentumnya.

Jika mau diurai cukup panjang. Faktor eksternal misalnya mencakup berbagai aspek. Tidak hanya menghadapi persaingan yang semakin ketat, juga problematik persoalan yang terus bergerak dan kian berbelit.

Baca juga: Jangan jadi “Orang Ketiga”

Belum lagi situasi dan kondisi yang terus berubah tanpa bisa diprediksi sebelumnya. Lebih - lebih di era pandemi sekarang ini.

Dari semua faktor penyebab yang menyertai, masalah internal kita adalah poin penting yang harus terlebih dahulu disikapi.

Sebelum memberikan penilaian, menganalisis dan mengevaluasi keluar, lebih baik melakukan dulu penilaian terhadap diri  sendiri.

Ini untuk mencegah jangan sampai kita terjebak memposisikan orang lain, dunia luar, faktor eksternal sebagai penyebabnya. Sementara, problem utama sejatinya ada di internal kita.

Baca juga: Keselamatan Wajib Diupayakan

Program tidak dapat berjalan sebagaimana diharapkan, proyek tidak selesai akhir tahun, kegiatan tersendat, jauh dari target bukan faktor eksternal.

Hasil evaluasi akhir tahun baru diketahui, penyebab utamanya adalah faktor internal.

Ini terjadi karena kita abai saat pelaksanaan, kurang tanggap atau tidak cepat memberi respons atas kendala yang ada karena lemah evaluasi dan kurang kontrol jaring internal.

Ini memberi pesan kepada kita sebelum mengevaluasi lingkungan sekitar, sebelum menilai orang lain, hendaknya nilai dulu diri sendiri.

Baca juga: Tegas, Tak Harus Keras

Dan, nilailah diri sendiri secara terbuka, jujur dan bersih. Jangan pernah berusaha menutup - nutupi sekecil  apa pun "kotoran" yang melekat pada tubuh kita.

Setipis apa pun debu yang menempel di badan, sebagai kotoran tetap harus dibersihkan.

Itulah makna refleksi diri.

Dan karena itulah tidak kalah pentingnya refleksi diri dilakukan setiap saat setelah kita berbuat sesuatu. Setiap hari setelah menjalani apapun. Tidak harus menunggu setiap minggu, akhir bulan, apalagi akhir tahun.

Baca juga: Perlu Malu, Tapi Tidak Malu – Maluin

Bukankah segera menutupi kekurangan yang ada sekarang akan lebih baik ketimbang harus menunggu hingga esok.

Membiarkan kekurangan tak ubahnya membuat lubang cacat semakin panjang dan dalam. Masalah akan menjadi bertambah rumit, pelik,  berbelit dan menuntut energi ekstra untuk mengurainya

Refleksi diri diperlukan untuk menyederhanakan persoalan sehingga memudahkan pencapaian.

Refleksi diri menyelaraskan atau menyeiramakan harapan dengan kenyataan.

Dengan refleksi diri, kita mengetahui segala kekurangangan guna perbaikan ke depan, menapaki tahun baru 2021. (*)

Berita Terkait

Pandai Membaca Keadaan

Kamis 14 Jan 2021, 07:00 WIB
undefined
News Update