JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Para produsen tahu dan tempe di Jalan Rawa Sawah IV, Kelurahan Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat (Jakpus) menggelar aksi protes terkait mahalnya harga kacang kedelai, Senin (28/12/2020).
Harga kedelai melejit membuat para produsen tahu-tempe menjerit, akibatnya mereka melakukan aksi membuang bahan baku pembuatan tahu dan tempe tersebut ke jalan.
Khairun, salah satu produsen tempe dan tahu mengatakan, bahwa sejak beberapa pekan ini harga kacang kedelai melejit hingga 40 persen. Dari yang sebelumnya Rp7.200 per kilogram menjadi Rp9.700 per kilogram.
"Kacang kedelai ini harganya sudah dua minggu ini mengalami kenaikan hingga 40 persen. Saya minta kepada pemerintah khususnya Presiden Jokowi liat kami pengrajin usaha kecil ini," ucap protesnya.
Baca juga: Harga Ikan dan Daging Ayam di Pasar Naik, Emak-emak Borong Tahu Tempe Biar Hemat
Keluhan juga disampaikan Anna, pengrajin tahu dan tempe lainnya. Ia mengaku kebingungan dengan adanya kenaikan harga bahan baku tempe ini. Melejitnya harga kacang kedelai ini sangat berdampak pada proses produksi, bahkan hingga menombok.
"Di sini juga sampe ada yang jual motor, kita tidak sanggup dengan kenaikan harga kedelai ini," keluh Anna.
Sementara itu, para pelaku yang tergabung dalam paguyuban pengrajin tempe tahu memprotes naiknya kacang kedelai dengan cara melempar tempe - tempe yang sudah jadi. Belum lagi perabotan untuk membuat tempe dibuang ke jalan. (deny/tha)