Menparekraf: Prioritaskan Aspek Kesehatan jika Bali Kembali Dibuka Penuh untuk Kegiatan Wisata

Senin 28 Des 2020, 09:48 WIB
AspekSandiaga Uno tinjau aspek protokol  Kesehatan Untuk Wisata Bali. (ist)

AspekSandiaga Uno tinjau aspek protokol Kesehatan Untuk Wisata Bali. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, meninjau penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (K4) di Bali, saat momen libur Natal dan Tahun Baru 2020.

Selain meninjau kesiapan destinasi, Menparekraf juga bertemu dengan jajaran pemerintah daerah di Bali guna mendiskusikan dan mendengar masukan serta kendala-kendala yang selama ini dihadapi agar dapat dirumuskan strategi pariwisata terbaik ke depan. 

Terkait rencana pembukaan kembali perbatasan di Bali, Sandiaga mengatakan akan membicarakan lebih lanjut dengan Gubernur Bali dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, serta pihak terkait lainnya. 

Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Ormas Wahdah Islamiyah Berkolaborasi Memajukan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

"Saya sudah terjadwal untuk bertemu dan berkoordinasi dengan Gubernur Bali dan juga Pak Luhut. Dalam beberapa hari ke depan, ini (rencana pembukaan border) akan kita diskusikan," kata Sandiaga Uno.

Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Bali yang sebagian besar ditopang oleh sektor pariwisata.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan-III tahun ini terkontraksi hingga 12,28 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (y on y). 

Baca juga: Sandiaga Uno Dilantik Jadi Menparekraf, Pendukungnya di Depok Sujud Syukur

Meski pada periode triwulan III-2020 jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Bali mulai tercatat tumbuh sebesar 1,66 persen yang ditopang dari pergerakan wisatawan nusantara. 

Kondisi ini tentu harus terus ditingkatkan dengan terus berupaya menjalankan strategi pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Karenanya, ia meminta para pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat bersabar karena rencana pembukaan perbatasan membutuhkan kajian dan persiapan yang matang. 

Berita Terkait
News Update