ADVERTISEMENT

Mengintip Pesona Pariwisata Banten Lama di Era New Normal, Tak Hanya Jadi Wisata Religi Namun Juga Sejarah

Jumat, 25 Desember 2020 18:51 WIB

Share
Mengintip Pesona Pariwisata Banten Lama di Era New Normal, Tak Hanya Jadi Wisata Religi Namun Juga Sejarah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Tempat wisata di Provinsi Banten sempat lesu akibat merebaknya pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Namun, kini memasuki era new normal, pariwisata di tanah jawara ini mulai bergairah kembali.

Seperti diketahui, kurang lebih enam bulan pandemi mewabah di Indonesia, sebagian besar jasa pariwisata terpaksa tutup sementara waktu.

Dengan cara sosialiasi pencegahan penyebaran covid-19 di seluruh sektor usaha, hal tersebut juga mendorong inisiatif dalam tatanan kehidupan baru salah satunya adalah berpergian keluar rumah.

Salah satunya Banten Lama, lokasi ini menyimpan beragam nilai sejarah. Kawasan yang terletak di Kasemen, Serang mulai banyak didatangi oleh traveler dari berbagai daerah. Termasuk para peziarah dan santri.

Baca juga: Pemkot Tangerang Dorong Industri Pariwisata Memiliki Sertifikat CHSE

Selain melihat langsung potret kejayaan Bantan masa lampau, wisatawan juga berziarah ke komplek makam para Sultan Banten. Diantaranya, Sultan Maulana Hasanuddin, yakni sosok yang berpengaruh dalam penyebaran Islam di Banten.

"Dari bulan Februari kemarin, cukup reda (pengunjung) mungkin karena rawan yah saat itu. Tapi awal Oktober sudah mulai karena memang sudah memasuki era new normal," ujar Tour Guide, Sudirman saat ditemui di kawasan Banten Lama, Sabtu (21/11/2020).

Pantauan di lokasi, revitalisasi di kawasan tersebut gencar dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mempercantik destinasi yang juga ikon dari Provinsi Banten tersebut.

Pantai Anyer. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT