ADVERTISEMENT

Dihantam Kunci Inggris Sebanyak 9 Kali, Dokter Cantik Ranisa Larasati Jalani Operasi Tengkorak Kepala

Jumat, 25 Desember 2020 13:38 WIB

Share
Dihantam Kunci Inggris Sebanyak 9 Kali, Dokter Cantik Ranisa Larasati Jalani Operasi Tengkorak Kepala

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  - Dokter cantik Ranisa Larasati hingga kini masih terbaring di ruang ICU salah satu rumah sakit di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (25/12/2020). Ia mendapat perawatan intensif usai menjalani operasi tengkorak kepala bagian atas. 

Tengkorak kepalanya pecah setelah dihantam 9 kali pakai kunci inggris oleh tersangka Abdul Jabar, security Hotel Bamboo Inn, Palmerah, Jakarta Barat, pada Minggu (20/12/2020).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, Dokter Ranisa masih tahap pemulihan untuk menstabilkan tubuhnya setelah selesai operasi. 

"Sampai saat ini dia (korban) belum bisa di jenguk, masih di ruang intensif di salah satu rumah sakit Kebon Jeruk. Masih pemulihan setelah operasi," kata Arsya, saat dihubungi, Jumat (25/12/2020).

Baca juga: Dikepruk Kunci Inggris oleh Security Hotel, Dokter Cantik Ranisa Larasati Masih Terbaring di Ruang ICU

Arsya juga mengaku pihaknya hingga kini belum bisa memeriksa dokter cantik tersebut di rumah sakit untuk kepentingan BAP. Pihak keluarga juga tidak mau ada yang mengetahui keberadaan korban di rumah sakit.

"Jadi rumah sakitnya tidak bisa disebutkan. Keluarga tidak mau ramai sehingga nanti mengganggu. Korba masih menjalani perawan intensif, kita nanti menunggu kesehatannya pulih baru kita periksa," tukasnya.

Dikatakan, terkait tersangka Abul Jabar pihaknya masih terus melakukan penyelidikan kemungkinan ada kejahatan lain yang dilakukan tersangka.

"Saat ini belum (ada kejahatan) lain, tapi kita masih mencari takutnya masih ada. Mungkin dia pernah melakukan, tapi korban tidak melaporkan. Mungkin karena malu atau trauma," tukas Arsya.

Arsya menyebutkan hasil keterangan saksi dan teman-temannya biasa aja tidak ada keluhan. " Kami harapkan dengan penangkapan tersangka ini masyarakat yang pernah mengalami hal yang sama bisa melaporkan," pungkasnya.

Baca juga: Imam Masjid di Garut Dianiaya, Pelaku Diduga Gangguan Jiwa 

Korban Ranisa adalah keluarga dokter jantung. Ia merupakan salah satu dokter yang berprestasi dengan nilai kelulusan yang tinggi. Dimana pada tahun 2014 tes UN masuk 10 besar. 

“Korban merupakan dokter berprestasi jika kita melihat labelnya. Pada tahun 2014, korban merupakan 10 besar tes UN, dia ingin sertifikasi dokter jantung. Namun karena kejadian ini akhirnya tertunda,” tukas Arsya.

Seperti diketahui, korban dianiaya di dalam Hotel Bamboo Inn, Palmerah, Jakarta Barat, pada Minggu (20/12/2020). Di hotel itu, korban berencana untuk mengikuti kegiatan sertifikasi dokter jantung yang digelar sejak 18 Desember 2020 lalu.

Korban mendapat pelecehan oleh tersangka sejak berada di dalam lift hotel. Pelecehan dengan mencium tersebut dilakukan tersangka lantaran suka dengan wajah cantik korban. 

"Jadi di lift pelaku sempat melecehkan korban, tapi ditepis kemudian langsung dipukul pelaku pakai tangan mengenai mata kiri korban. Kemudian dimintai uang Rp 500 ribu, korban menyerahkan dompetnya berisi uang Rp 150 ribu," kata Arsya.

Sesampai di lantai 6 korban ditarik ke ruangan kosong dan hendak di perkosa. Korban kemudian melakukan perlawanan hingga tersangka kesal dan marah memukul kepala korban sebanyak 9 kali pakai kunci Inggris yang dibawanya," tukasnya. (Ilham/ruh)

 

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT