JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menilai di Jakarta masih banyak kelompok masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan (Prokes)
"Ada kelompok masyarakat di Jakarta yang belum mematuhi protokol kesehatan," terang Riza dalam acara talkshow bertema "Nafas Panjang Penanganan Covid-19" yang diselenggarakan secara daring dari Graha BNPB Jakarta, Jumat siang (18/12/2020).
Pembicara dalam talkshow tersebut, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dan host Amanda Dasrul.
Baca juga: Habib Luthfi bin Yahya Diangkat Menjadi Penasihat Menteri Agama
Riza menilai mereka ini bersikap cuek dan sikap mereka tersebut karena berbagai alasan, termasuk tingkat pemahaman akan Covid-19 tersebut. Selain itu, sikap mereka tersebut tidak terlepas dari latar-belakang pendidikannya.
Dia juga mengatakan kelompok masyarakat ini yang tinggal di padat pemukiman di Jakarta, dan kumuh. "Mereka beranggapan bahwa mati urusan Allah. Karena itu, mereka mengatakan berdiam di rumah saja mati karena takut Covid-19, kerja juga mati," kata Riza.
Namun di sisi lain, lanjut Riza, dirinya masih bersyukur karena yang mematuhi protokol kesehatan, khususnya memakai masker masih tinggi, berdasarkan hasil survei mencapai 60 persen. "Mohon maaf orang berpendidikan lebih taat dalam memakai masker," kata Riza.
Baca juga: Cuekin Tim Pemburu Covid-19, Tempat Hiburan Malam New Monggo Mas di Jakarta Barat Dirazia BNNP
Dalam kebijakan pembukaan mal-mal di tengah pandemi ini, Riza menjelaskan awalnya kita perkirakan bahwa mal-mal tersebut akan ramai dikunjungi pengunjung dan ini dikhawatirkan akan menimbulkan potensi penularan Covid-19.
"Namun yang terjadi sebaliknya mal-mal tersebut sepi, target pengunjung sebanyak 50 persen tapi yang datang antara 11 -13 persen pengunjung. Bahkan, ada mal yang lebih memilih menutup karena rugi, sepi pengunjung," tuturnya.
Ia mengatakan setelah dianalisa penyebab mal sepi pengunjung itu, ternyata pengunjung mal tersebut adalah orang-orang yang berpendidikan umumnya, dan kesadaran mereka akan pemahaman Covid-19 tinggi untuk tidak berkunjung ke mal di tengah pandemi. (johara/win)