ADVERTISEMENT

Demi Stabilitas Politik, Partai Pendukung Pemerintah Diminta Mempertahankan Koalisi di Pilpres 2024

Jumat, 18 Desember 2020 22:26 WIB

Share
Demi Stabilitas Politik, Partai Pendukung Pemerintah Diminta Mempertahankan Koalisi di Pilpres 2024

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

"Mungkin saja, cuma kan sudah nggak relevan lagi, karena isunya udah basi melihatnya ini kan isu-isu agama, isu-isu sektarianisme itu kan cuma ramai dipermukaan tidak terlampau berdampak pada  elektabiltas calon,” kata Adi Prayitno, Jumat (18/12/2020)

Baca juga: Pilpres 2024 Tanpa Petahana, PAN Siapkan Kadernya

Terkait dua skenario luar biasa partai politik di Pilpres 2024 yang diungkap Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari, Adi melihat opsi Prabowo berkoalisi dengan PDIP pada Pilpres 2024 jauh lebih memungkinkan karena peluang koalisi Gerindra dan PDIP masih ada.

Diketahui, M. Qodari sempat menjelaskan kemungkinan dua skenario luar biasa menjelang Pilpres 2024; Pertama, berduetnya Joko Widodo dengan Prabowo Subianto. Jokowi memiliki kemungkinan menjabat sebagai presiden dalam tiga periode bersama Prabowo melalui amendemen UUD 45; Kedua, Prabowo maju sebagai calon Presiden dengan wakilnya berasal dari PDI Perjuangan

“Kemungkinan opsi yang kedua, kalau Gerindra dan PDIP ya cukup mungkin karena lagi mesra-mesranya. Tapi untuk opsi pertama ya sudahlah gak usah. Selain memang harus amandemen UUD 1945, mengubah regulasi, ini sudah lah Jokowi cukup 2 periode,” papar Adi

Baca juga: Jokowi: Pilpres Sudah Selesai, Jangan Ada yang Tidak Saling Sapa Lagi

Wacana soal tiga periode masa jabatan Presiden, menurut Adi, hal itu seharusnya tidak muncul ke permukaan karena tidak bagus dalam tatanan demokrasi di Indonesia. 

"Cukup dua periode, gak perlu nambah, gak bagus buat demokrasi, demokrasi kita kan sudah bagus sirkulasinya, nah tapi kalau yang kedua itu sangat mungkin terjadi, kan belum pernah terjadi, sangat mungkin koalsi Gerindra dan " tutup Adi. (rizal/win)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT