ADVERTISEMENT

Qodari Menggali Potensi Jokowi Tiga Periode Bersama Prabowo Subianto

Kamis, 17 Desember 2020 21:51 WIB

Share
Qodari Menggali Potensi Jokowi Tiga Periode Bersama Prabowo Subianto

Qodari menerangkan, kemungkinan yang luar biasa itu setidaknya ada dua. Pertama, kemungkinan  Joko Widodo  (Jokowi) maju  presiden untuk  ketiga kalinya, tetapi kali ini dengan Prabowo Subianto sebagai Wakil Presidennya. “Tentu saja hal ini memerlukan amandemen UU Dasar 1945,” bebernya.

Baca juga: Ternyata, Bobby Nasution Lebih Unggul Ketimbang Jokowi

Kedua, lanjut Qodari, Prabowo maju sebagai calon Presiden dengan wakilnya berasal dari PDI Perjuangan.

"Kemungkinan skenario pertama bisa saja terjadi untuk  menciptakan stabilitas politik  sekaligus menghindari pemilu yang mengerikan seperti pada Pilpres sebelum-sebelumnya yang melahirkan dikotomi Cebong dan Kampret," terangnya.

Qodari  menilai sosok Jokowi dan Prabowo merupakan representasi atau simbol dari pengelompokan di masyarakat Indonesia, sedemikian  hingga pada  momentum Pilpres 2019 terlahir istilah ‘cebong’ dan ‘kampret’ yang bertahan sampai saat ini.

Baca juga: Quick Real Count Pilkada Medan: Bobby Nasution-Aulia Rahman Menang!

Jika keduanya bergabung maka tidak ada lagi dikotomi ‘cebong’ dan ‘kampret’ pada pemilu yang akan datang, imbuh sarjana psikologi UI dan  master ilmu pemerintahan Essex University, Inggris itu.

"Makanya kemungkinan semacam itu bisa saja terjadi, yaitu demi menjaga stabilitas dan menghindari Pemilu Presiden yang mengerikan dimana terjadi pembelahan seperti halnya cebong dan kampret di pilpres 2019," tuntasnya menjawab moderator. (rizal/win)

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT