ADVERTISEMENT

Wamenag Zainut: Dakwah Itu Mengajak Bukan Mengejek

Kamis, 10 Desember 2020 10:49 WIB

Share
Wamenag Zainut: Dakwah Itu Mengajak Bukan Mengejek

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi berharap ormas Islam tetap istikamah dalam dakwah amar makruf nahi mungkar yang mengedepankan kebijaksanaan. Selain itu, mengapresiasi kiprahnya dalam membina umat.

"Saat ini ada pergeseran pemahaman sebagian orang dalam memaknai tugas dakwah amar makruf nahi mungkar. Mereka memahami, jika melaksanakan amar makruf dengan cara lembut, bijak, dan penuh kedamaian, sementara jika nahi mungkar harus dengan cara keras," tutur Zainut.

Itu disampaikan Wamenag saat memberikan sambutan pada Dialog Ormas Islam Tingkat Pusat di Jakarta, Rabu (09/12/2020). Dialog ini diikuti perwakilan ormas Islam dengan tema: Implementasi Moderasi Beragama dalam Menghadapi Covid-19".

Baca juga: Viral Azan 'Hayya Alal Jihad' di Medsos, Begini Reaksi Wamenag

Wamenag menegaskan hal itu tidak sepenuhnya benar. "Rasulullah mengajarkan untuk melaksanakan amar makruf nahi mungkar itu harus dengan penuh kebijakan, contoh yang baik dan berdiskusi dengan cara yang lebih baik," ujarnya.

Wamenag menandaskan bahwa dakwah itu mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, ramah bukan marah-marah, dan menasihati bukan memaki-maki.

Wamenag yakin, ormas Islam, mampu merawat nilai-nilai yang merupakan hakikat agama dan ilmu pengetahuan, yaitu nilai-nilai yang sesungguhnya untuk kemanusiaan, dan untuk menjawab permasalahan kemanusiaan.

Baca juga: Wamenag: Penyiapan Naskah Jumat Bukan Intervensi Kepada Penceramah

Saat ini para ulama dihadapkan pada tantangan perubahan zaman di era keterbukaan informasi dan era digital. Hadirnya post truth, di mana situasi obyektif lebih sedikit pengaruhnya, dibanding hal-hal yang memengaruhi emosi dan kepercayaan personal dalam pembentukan opini publik. Kehadiran internet memudahkan akses publik pada ilmu pengetahuan, termasuk pengetahuan agama.

"Sayangnya, tingginya gairah masyarakat untuk memperoleh informasi dan ilmu, termasuk ilmu agama, terkendala dengan rendahnya tingkat literasi di tengah masyarakat," ujarnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT