ADVERTISEMENT

DPP PKS Pertanyakan Apa Penjelasan Negara Kepada Keluarga Terkait Kematian 6 Anggota FPI

Rabu, 9 Desember 2020 17:55 WIB

Share
DPP PKS Pertanyakan Apa Penjelasan Negara Kepada Keluarga Terkait Kematian 6 Anggota FPI

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Enam anggota Laskar Khusus Front Pembela Islam (FPI) tewas dalam insiden baku tembak dengan aparat kepolisian di jalan tol Jakarta-Cikampek saat bertugas mengawal Habib Rizieq Shihab (HRS). Menurut pihak FPI, saat itu HRS juga ditemani oleh keluarga dan cucunya yang masih balita.

Ketua DPP PKS Netty Prasetyani Aher mengaku prihatin dan menyesalkan terjadinya penembakan tersebut.

"Aparat harus mengutamakan cara persuasif dalam penanganan setiap kejadian. Jika diukur sebagai ancaman, bukankah ada prosedur melumpuhkan tanpa harus menembak mati? Mereka toh tidak dalam pengejaran sebagai teroris. Ini pelanggaran HAM serius yang dapat merusak citra kepolisian," kata Netty, Rabu (09/12/2020).

Baca juga: Ini Ungkapan Kakak Faiz, Salah Satu Anggota Laskar FPI yang Tewas dalam Penembakan di Tol

Sebagai politisi yang mencermati isu perempuan, anak dan keluarga, Netty mempertanyakan bagaimana negara memberikan penjelasan kepada keluarga mereka. Terlebih keenam anggota FPI yang tewas masih berusia 20-an sehingga masih terbilang muda dan produktif.

"Tentu mengenaskan bagi keluarga mereka untuk menerima kematian dengan cara seperti itu. Sebagai seorang Ibu, saya dapat membayangkan bagaimana perasaan Ibu atau keluarga mereka. Jadi, negara harus memberikan penjelasan yang transparan dan jujur kepada keluarga almarhum," kata Netty. 

Peristiwa pengadangan dan penembakan ini mengundang sorotan besar dari masyarakat dan pejabat publik. Bahkan beberapa pihak meminta agar dibentuk Tim Pencari Fakta Independen atas insiden tersebut.

"Saya meminta agar kasus ini dibuka dan diselesaikan dengan transparan. Ada banyak pertanyaan publik yang belum terjawab. Misalnya, kenapa kejadian ini berbarengan dengan matinya CCTV di sekitar lokasi? Apalagi di media sosial beredar cerita kejadian dengan versi berbeda," tambah Netty.

Baca juga: MUI Desak Pembentukan TPF Kasus Penembakan 6 Anggota FPI

Terakhir Netty mengingatkan, bahwa aparat kepolisian adalah pangayom masyarakat yang sudah seharusnya melindungi dan memberikan rasa aman.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
1 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT