"Sekat itu untuk mencegah kerumunan warga dan kontak warga satu dengan lainnya," ujarnya.
Dikatakan Salam, nantinya dalam satu tenda yang disiapkan, masing-masing tenda terdapat empat sekat. Kapasitas daya tampung satu sekat ini bisa menampung satu keluarga beranggotakan lima jiwa.
"Kita pakai standar protokol kesehatan. Karena ini kan untuk mencegah kerumunan, nanti juga ada pemeriksaan kesehatan dari Puskesmas di lokasi," tutur Abdul.
Baca juga: Kali Ciliwung Meluap, Ratusan Rumah di 23 RT Terendam Banjir
Untuk Evakuasi korban banjir, kata Salam, proses yang dilakukan petugas gabungan dari rumah warga hingga ke posko pengungsian ditarget rampung tiga jam.
Angka itu harus dijalankan di satu RW yang saat ini menjadi Kampung Tangguh Bencana.
"Untuk satu RW dengan kisaran 1.000 jiwa lama waktu evakuasi sampai ke posko pengungsian 3-5 jam," ungkapnya.
Perkiraan waktu itu, kata Salam, jika evakuasi dilakukan saat ketinggian air luapan kali Ciliwung di RW 16 masih berkisar di ketinggian satu meter.
Baca juga: BNPB: 5 Orang Tewas dan Ribuan Rumah Terendam Akibat Banjir di Medan
Dan dalam waktu tiga jam itu juga, pihaknya sudah bersiap dengan konsumsi pengungsi yang dimasak di dapur umum.
"Dapur umum dibuka setelah pengungsi masuk ke posko, jadi begitu instruksi masuk kita semua langsung bergerak cepat," pungkasnya. (ifand/tri)