Vaksin Tersedia Tetap Jangan Abaikan 3M

Minggu 06 Des 2020, 16:20 WIB
dr. Syahriza Syarif, MPH, Ph.D (Ahli Epidemiologi FKM UI) bersama Theodorus Jodimarlo (Pengusaha Travel & Juice Pakcoy) menjadi pembicara dalam dialog produktif bertema Vaksin+3M: Jurus Ampuh Lawan COVID-19 di Jakarta. (ist)

dr. Syahriza Syarif, MPH, Ph.D (Ahli Epidemiologi FKM UI) bersama Theodorus Jodimarlo (Pengusaha Travel & Juice Pakcoy) menjadi pembicara dalam dialog produktif bertema Vaksin+3M: Jurus Ampuh Lawan COVID-19 di Jakarta. (ist)

 

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah dan masyarakat perlu bahu membahu untuk mencegah penularan Covid-19 agar tidak meluas dan terkendali.

Pemerintah terus berupaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dan secepatnya mendatangkan vaksin.

Kendati begitu, menurut pendapat berbagai ahli di bidang kesehatan, masyarakat tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci Tangan, Menjaga jarak).

“Pada bulan Mei 2020 saya mengamati, sebetulnya sudah ada 80% negara-negara yang wabahnya dalam kondisi terkendali, dan 20% fluktuatif. Tapi hari ini angkanya berbeda, kondisi wabah fluktuatif menjadi 64%, ini artinya bukan Indonesia saja, tapi dunia pun sedang fluktuatif,” terang dr. Syahrizal Syarif, MPH,Ph.D.Ahli Epidemiologi FKM UI dalam acara Dialog Produktif bertema Vaksin+3M: Jurus Ampuh Lawan COVID-19 yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)

Baca juga: Covid-19 Melesat Genjot 3M dan 3T

Dari sisi kesehatan masyarakat dr. Syahrizal mengatakan, vaksin sebetulnya adalah intervensi kesehatan terbaik di abad ke-20.

Jadi dari semua intervensi kesehatan, vaksin ini yang terbukti mampu menurunkan angka kematian dan kesakitan.

Saya kira perlu untuk meyakinkan masyarakat agar menerima vaksin COVID-19, ini tidak mudah sehingga perlu contoh dari tokoh-tokoh masyarakat”, ujarnya.

Selain itu, dalam situasi menunggu vaksin, bahkan nanti setelah masyarakat mendapatkan vaksin sekalipun, tetap perlu untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M,

“Karena vaksin ini pasti pemberiannya bertahap, munculnya kekebalan kelompok di masyarakat juga bertahap”, terang dr. Syahrizal. (ruh)

News Update