ADVERTISEMENT

Covid-19 Melesat Genjot 3M dan 3T

Senin, 30 November 2020 06:00 WIB

Share
Covid-19 Melesat Genjot 3M dan 3T

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ANGKA penularan Covid-19 secara nasional terus melesat dalam beberapa hari ini. Bahkan data harian Minggu (29/11/2020) tambahan kasus positif baru mencapai di atas angka 6.000 orang. Dengan tambahan ini maka total angka positif Covid-19 secara nasional mencapai 534.266 kasus dengan angka kesembuhan mencapai 445.793 kasus. Sedangkan jumlah pasien meninggal dunia mencapai 16.615 pasien.

Melihat tingginya angka penularan, kasus Covid-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan bila semua pihak tidak punya aware untuk bersama-sama menekan angka penyebaran. Covid-19 menyasar siapa saja, mulai daari pejabat hingga rakyat biasa. Terbaru, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria juga terpapar Covid-19 dari stafnya.

Seperti diketahui, penularan virus corona belumm bisa dikendalikan. Angka penularan selalu fluktuatif dan ini terjadi di berbagai daerah. Angka harian penularan tertinggi saat ini dipegang oleh Provinsi Jawa Tengah. Naik turunnya penularan Covid-19, tergantung pada sikap masyarakat dalam menegakkan protokol kesehatan.

Pemerintah dan masyarakat sama-sama punya tanggung jawab. Masyarakat hanya diminta menerapkan disiplin protol kesehatan 3M yaitu memakai Masker, Mencuci tangan pakai sabun dan Menjaga jarak. Karena saat ini protokol 3M menjadi vaksin ampuh dalam mencegah penularan virus corona. Sedangkan pemerintah melakukan 3T yaitu Testing, Tracing, Treatment (Tes, Telusur, Tindak Lanjut). Ini merupakan langkah untuk mengendalikan penularan Covid-19.

Karena itu masyarakat memegang kunci penting dalam menekan angka penularan. Di masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Transisi yang masih diberlakukan, masyarakat harus berperan aktif dalam mencegah penularan. Pemerintah memang sudah memberikan kelonggaran dengan mengizinkan aktivitas pusat perdagangan kembali dibuka, dan sejumlah acara mulai diizinkan kembali.

Namun dengan kelonggaran ini harus dibarengi dengan rasa tanggung jawab masyarakat dengan mengontrol diri, serta tetap menerapkan protokol kesehatan. Kalau masyarakat tetap abai, klaster-klaster penularan akan bermunculan. Krisis kesehatan kian membahayakan. Karena itu sekali lagi, masyarakat juga bertanggung jawab dalam memerangi Covid-19. *

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT