TERLALU. Itu kata paling tepat jika masih ada yang ragu terhadap "ganasnya" virus corona.
Jika dikatakan virus corono antara ada dan tiada, itu dimaksudkan bahwa kita tidak tahu persis virus sekarang ada di mana.
Boleh jadi nempel di muka kita, hidung, tangan, mulut, rambut kita, tetapi kita tidak bisa merasakannya.
Yang pasti Covid -19 itu nyata adanya, bukan rekayasa.
Gubernur Anies Baswedan mengingatkan kepada kita semua bahwa Covid ini masih ada dan bisa menghampiri siapa saja. Itu disampaikan setelah hasil swab test, Anies positif.
Maknanya semua orang bisa terkena virus corona. Covid tidak pilih - pilih. Korbannya bisa rakyat jelata, gedongan, ningrat, aparat dan pejabat.
Tidak pilih - pilih tempat untuk transit, mulai kawasan pinggir jalan, perkantoran. Mulai dari kaki lima hingga balaikota dan istana.
Kita meyakini siapa pun dia pejabatnya, seorang menteri, gubernur, bupati dan walikota, tentu disiplin menjaga kesehatan, ketat menerapkan protokol
kesehatan. Apalagi ada tim medis yang selalu mendampingi.
Di sisi lain, seorang pejabat tentu padat kegiatan, sering berinteraksi dengan berbagai kalangan.
Cukup beralasan jika rutin melakukan swab test untuk mengidentifikasi diri.
Gubernur Anies misalnya, Rabu (25/11/2020), melakukan tes usap PCR rutin, hasilnya negatif. Minggu (29/11/2020), usai Wagub Ariza Patria dinyatakan positif Covid-19, Anies kembali melakukan tes usap antigen dan hasilnya masih negatif.
Menyadari beberapa hari sebelumnya, Anies intens bertemu dengan Wagub Ariza untuk rapat koordinasi berdua, maka swab test kembali dilakukan. Pada Senin (30/11/2020) siang, Anies tes usap PCR. Selasa dinihari diketahui hasilnya positif Covid-19.
Yang hendak kami sampaikan adalah fakta bahwa Covid memiliki kecepatan dalam penularan. Karena itu masyarakat hendaknya tetap waspada untuk selalu mencegahnya.
Hal lain adalah fakta bahwa yang sudah mematuhi prokes saja masih tersisa potensi tertular, apalagi yang abai terhadap prokes.
Artinya, apa pun alasannya menerapkan prokes minimal menjalankan 3M ( memakai masker,menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta rajin mencuci tangan dengan sabun), tetaplah lebih baik.
3M wajib dijalankan sebagai langkah awal mencegah penularan. Itu adalah ikhtiar kita menjaga keselamatan bersama. (jokles/tha)