PANGANDARAN, POSKOTA.CO.ID-- Selama lebih dari dua jam hujan mengguyur wilayah Pangandaran membuat debit air sejumlah sungai meningkat, Selasa (01/12/2020) sekira pukul 14.00 WIB.
Hal ini berimbas pada tingginya debit air di parit di Balangkunang, Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Laju arus yang cepat menyebabkan seorang wanita pedagang surabi, Tikah (58), warga Dusun Panglanjan, RT 03/02 Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi, terseret hingga sejauh 500 meter.
Kepala Desa Cintaratu Hernayadi saat di hubungi jabar.poskota.co.id mengungkapkan, saat itu Tikah korban tengah menyeberang parit Balangkunang.
Parit itu biasa dilalui banyak orang, termasuk Tikah, karena cukup lama mengering.
Meski sudah teraliri air akibat hujan, kata Hernayadi, Tikah tetap melintasi parit.
Tanpa diduga, tubuh Tikah limbung dan terjatuh ke dalam parit hingga tubuhnya terseret arus yang deras.
Tubuhnya ditemukan sejauh sekitar 500 meter di tepi parit, dengan kondisi terkulai dalam keadaan tak sadarkan diri sekitar pukul 15.30 WIB.
"Diduga kepala korban terbentur batu dan tenggelam ke dasar parit yang cukup dalam, belakangan diketahui korban sudah meninggal," tutur Hernayadi.
"Warga dan pihak keluarga sempat mencarinya setelah ada laporan Tikah terseret arus, jasad Tikah berhasil ditemukan warga dalam kondisi nyangkut di pepohonan kecil yang penuh dengan ranting daun kelapa," ungkapnya.
Tikah segera dilarikan ke Puskesmas Selasari dan dinyatakan sudah tewas.
Hernayadi menyebutkan, korban menyeberang parit tersebut ketika mau pulang kerumahnya setelah menggiling tepung untuk bahan baku Surabi.
"Korban memiliki tiga anak dan seorang suami, dan dia seorang pedagang Surabi," sebutnya.
Rencananya jasad korban dikebumikan Rabu (2/12/2020) pagi di tempat pemakaman keluarga. (dry)