Cegah Covid-19 di Lokasi Evakuasi, Doni Monardo: Pengungsi Kelompok Rentan Harus Dipisahkan

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Letjen TNI Doni Monardo meninjau pengungsian dan penanganan erupsi Gunung api Ili Lewotolok, di Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sudah ada sebanyak 7.968 orang yang mengungsi di 7 titik pengungsian akibat terjadinya letusan Gunungapi Ili Lewotolok.

Dalam kesempatan itu, Doni mengimbau agar pengungsi antara kelompok rentan dengan yang muda dipisahkan. "Saya mengimbau kepada Pemerintah Kabupaten Lembata agar bisa memisahkan antara kelompok rentan dengan yang muda. Karena kita menghadapi bencana alam namun juga dalam situasi bencana non alam,” kata Doni, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Tinjau Korban Letusan Gunung Ili Lewotolok, Doni Monardo Ingatkan soal Protokol Kesehatan

Menurut Doni, hal itu harus dilakukan, sebab selain menghadapi ancaman bencana alam, para pengungsi saat ini juga menghadapi bencana non alam, yakni pandemi Covid-19.

Sebagaimana diketahui bahwa kelompok rentan memiliki risiko yang lebih berat apabila terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Adapun kelompok rentan tersebut meliputi usia lanjut, penderita penyakit penyerta atau komorbid, ibu hamil, ibu menyusui, disabilitas, balita dan anak-anak.

Apabila hal tersebut tidak segera ditangani dengan baik, maka dapat mengancam keselamatan jiwa masyarakat lainnya. “Karena kelompok rentan ini sangat berisiko kalau terpapar itu bisa membahayakan keselamatan jiwa,” kata Doni.

Baca juga: Doni Monardo: Beri Masyarakat Pemahaman Bahwa Covid-19 Adalah Nyata

Doni menegaskan kita tidak hanya mengurusi ancaman terhadap erupsi gunung api, tapi kita juga harus bisa melindungi warga negara dan masyarakat dari pandemi Covid-19.

Kunjungan Kepala BNPB Doni Monardo bersama Anggota Komisi VIII DPR RI, M Ali Taher dan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi di lokasi pengungsian erupsi Gunungapi Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata.