DEPOK - Penanganan satwa liar selama November 2020 meningkat dibandingkan tahun lalu, salah satunya adalah satwa liar jenis ular.
Kabid Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Denny Romulo mengatakan, berdasarkan data laporan yang masuk terdapat perbedaan mencolok terkait penanganan satwa pada bulan November.
Hal itu disebabkan karena pengajuan penanganan satwa liar dari masyarakat meningkat.
"Untuk bulan November terdapat 31 laporan berbeda di bulan sebelummya hanya ada 20 laporan dalam temuan satwa," ujarnya kepada poskota.co.id, Selasa (1/12/2020) siang.
Baca juga: Petugas Damkar Evakuasi Sarang Tawon di Plafon Rumah Warga
Laporan yang paling banyak masuk adalah untuk penangkapan atau evakuasi hewan berdarah dingin seperti ular. Pada laporan evakuasi ular terbanyak berada di wilayah Bojongsari dan Tapos, Selasa (24/11/2020).
"Hasil evakuasi di dua lokasi tersebut kita dapatkan sepasang atau dua ekor ular sanca dengan 10 butir telur di daerah Bojongsari, sedangan Tapos ada satu ekor indukan ular kobra bersama enak anak ular kobra berhasil ditangkap petugas," tambahnya.
Selain ular, lanjut Denny, pihaknya juga pernah menangani penanganan monyet dan biawak liar.
"Untuk di pemukiman masyarakat cukup banyak ditemukan satwa liar yang terlepas dari habitat aslinya diduga terusik akibat pembangunan.
Alih fungsi lahan lah yang mendorong satwa memasuki permukiman masyarakat, termasuk ular," tambahnya.
Baca juga: Ular Kobra Sepanjang 1,5 Meter Satroni Rumah Warga Dievakuasi Petugas Gulkarmat
Denny menyebutkan, guna menghindari perpindahan satwa ke permukiman masyarakat, masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan maupun rumah.