Lindungi keluarga anda dari risiko penularan Covid-19. (ilustrasi/freepik.com)

Depok

Kisah VN dan 11 Anggota Keluarganya Berjuang Sembuh dari Covid-19

Selasa 01 Des 2020, 14:29 WIB

DEPOK - Tidak hanya menjadi satu dari ratusan ribu pasien Covid-19 kala itu, VN (27) juga harus mengurus dua keluarganya yang terdiri dari 3 generasi. Pasalnya, hampir semua anggota keluarga terdekatnya terpapar Covid-19 dalam waktu berdekatan.

Total, termasuk VN, terdapat 12 anggota keluarga yang dinyatakan positif Covid-19 kala itu. Semuanya terdiri dari tiga generasi berbeda dan 3 rumah yang berjauhan. 

Semua bermula ketika sang Ibu yang demam dan mulai sulit bernapas selama beberapa hari. Mengetahui ibunya memiliki riwayat penyakit, VN kemudian merawat ibunya tanpa ada rasa curiga.

Baca juga: Giliran Anies Positif Covid-19, Sempat Kontak Intens dengan Wagub Ariza

Belum lama, memang ibunya sempat berpergian bersama sang tante untuk menengok cucu di Tangerang. Sepulang dari sana, gejala-gejala aneh mulai dirasakan. Tak lama, ibunya melakukan tes Swab PCR. Seperti diduga, hasilnya positif, meski sebelumnya hasil rapid tes menunjukkan non reaktif.

"Setelah itu keadaan Mama juga memburuk, dibawa ke ICU khusus. Thorax paru-paru sudah putih. Mama dipasangin ventilator. Nangis kalau ingat," kenang VN pada Poskota.co.id, Senin (31/11/2020).

Dari sini, VN, ayah, adiknya, om, tante, nenek, keponakan, hingga asisten rumah tangga (ART) kemudian ikut tes. Hasilnya, hanya om dan tantenya yang positif. Sementara nenek, dua sepupu balita, dan dua ART yang tinggal satu atap dengan tantenya tersebut negatif. 

Baca juga: Terpapar Covid-19, Anies Minta Siapapun yang Pernah Bertemu Dengannya Jalani Tes Usap

Lega hasil dirinya negatif, namun suaminya tiba-tiba jatuh sakit dengan gejala mirip Covid-19. Ia mulai heran, sebab ia dan suaminya tinggal di rumah berbeda dari sang ibu, sementara dirinya dinyatakan negatif. 

"Sempat bawa suami ke sejumlah rumah sakit di Depok, tapi pelayanannya kurang mengenakkan. Akhirnya kami kembali tes di rumah sakit di Jakarta seperti sebelumnya. Sekeluarga tes lagi, " kata dia. 

Hasilnya, semua anggota keluarganya termasuk suaminya, dinyatakan positif. Tepatnya sang Nenek, kedua sepupunya yang masih balita, ayah, adik, hingga dirinya dan suaminya. 

Baca juga: Tertular Covid-19, Ini Pesan Anies Baswedan untuk Masyarakat

Mengingat keadaan yang tidak parah, dokter pun menyarankan mereka untuk isolasi mandiri. "Saat itu, karena saya tinggal dengan mertua yang sudah lansia, saya memutuskan untuk pindah rumah bersama suami untuk isolasi mandiri, " kata VN.

Keputusan VN dan suami untuk pindah rumah, sayangnya tidak berpengaruh banyak pada keadaan kedua mertua lansianya itu. Sebab, kedua mertua dan kakak iparnya dinyatakan positif setelah dilakukan tracing oleh Puskesmas setempat.

"Selagi isolasi mandiri, Mama Mertua drop sampai jatuh di kamar mandi. Kami panik, langsung dibawa ke rumah sakit, " lanjut VN. 

Baca juga: Mardani Minta Presiden Jokowi Pimpin Langsung Penanganan Pandemi Covid-19

Singkat cerita, seluruh keluarga melakukan isolasi mandiri, termasuk sang ibu dan kedua mertua yang sempat dirawat di rumah sakit.

"Waktu itu perasaan panik dan lelah. Apalagi di rumah banyak orang tua yang kena juga. Dan mereka nggak bisa apa-apa tanpa bantuan yang muda. Padahal saya pasien juga, tapi mau tidak mau harus perjuangin nyawa keluarga saya, " Pungkas VN. 

Biaya Mahal

Selama masa pengobatan tersebut, VN mengaku meski ada biaya yang gratis pada beberapa anggota keluarganya, namun banyak biaya yang ia dan keluarganya keluarkan untuk swab PCR mandiri hingga tebus obat. 

"Karena awalnya kami mandiri dan belum lapor Puskesmas, semua bayar sendiri. Misalkan obat Mama hari pertama itu Rp7 juta, sedangkan hari kedua Rp12 juta. Saya sendiri rawat jalan itu sempat nebus Rp1,7 juta untuk dua kali kontrol. Tapi memang obatnya berbeda dengan obat yang diberikan pemerintah ya," ungkap VN. 

Sekitar 3 bulan lamanya, VN dan keluarga akhirnya dinyatakan negatif. Ia mengaku bersyukur masih diberi kesempatan selamat dari cobaan ini. 

Baca juga: Kepala Satgas : Presiden Minta Tidak Boleh Kendor Dalam Mengendalikan Covid-19

Ia berbagi kepada masyarakat, ketika ada anggota keluarga yang terkena Covid-19, jangan justru berpaling. "Pada saat kita terkena atau ada keluarga terkena apalagi orang terdekat seperti orang tua yang butuh banget bantuan. Jangan karena takut tertular, bukan berarti terus menjauh dan mengabaikan mereka," kata dia.

Berkaca dari pengalamannya, ada saja anggota keluarga lain yang mengabaikan mereka pada saat mereka isolasi mandiri. Padahal, mereka yang di dalam rumah membutuhkan banyak bantuan dari luar rumah.

Ia bahkan sempat ditegur pihak RT karena terpaksa keluar rumah demi mengurus keperluan perawatan sang mertua.

"Sebaliknya, justru tetangga yang kami pikir akan menjauhi kami, justru mereka bantuin banget, beberapa ada yang kirimin makanan di depan pintu. Padahal dulu alasan kami enggan melapor ke Puskesmas ya karena takut dikucilkan warga setempat," kata VN. (mita/ys)

Tags:
Berjuang Sembuh dari Covid-19Satgas Covid-19pakai maskercuci tanganJaga JarakCuci Tangan Pakai SabunJaga Jarak Hindari KerumunanIngat Pesan IbuposkotaPoskota-co-idSembuh dari Covid-19

Reporter

Administrator

Editor