JAKARTA - Penambahan kasus positif virus corona atau Covid-19 di atas 6.000 orang dinilai sudah mengkhawatirkan. Kali ini Provinsi Jawa Tengah merupakan penyumbang terbanyak angka kasus positif secara nasional.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dr. Hermawan Saputra menilai sudah sangat mengkhawatirkan terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di atas 6.000 orang.
"Sepertinya pemerintah tidak serius dalam mengendalikan penyebaran Covid-19," papar Hermawan, kepada poskota.co.id, Minggu (29/11/2020).
Baca juga: Pecah Rekor! Kasus Harian Positif Covid-19 Bertambah 6.267 Orang
Seperti diketahui, per Minggu (29/11/2020) terjadi penambahan kasus positif virus corona atau Covid-19 sebanyak 6.267 orang sehingga secara nasional menjadi 534.266 orang.
Jawa Tengah memecahkan rekor tertinggi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 2.036 orang per 29 November 2020.
Hermawan menyatakan kalau kita bandingkan dengan enam negara yang jumlah penduduk terbesar, yakni Cina dengan jumlah penduduk 1,4 miliar, India 1,3 miliar, Amerika Serikat 331 juta, lalu Indonesia 274 juta jiwa, setelah itu Pakistan dan Brasil.
"Dari negara-negara tersebut, per 29 November 2020, Indonesia tes spesimen (diagnosa Covid-19) sangat sedikit yakni, per satu juta penduduk baru mencapai 19.000," terang dia.
Baca juga: Diduga Hambat Proses Penanganan Penyakit Menular, Polresta Bogor Panggil Direksi RS UMMI
Hermawan menjelaskan bandingkan dengan negara-negara tersebut, Brasil, misalnya, tes spesimen sudah mencapai 102 ribu per satu juta penduduk. Tes spesimen Indonesia sedikit tapi laju penambahan kasus positif Covid-19 tinggi.
Di sisi lain, Hermawan juga menilai Indonesia tidak serius untuk meningkatkan kapasitas testing. "Saya sudah sampaikan ukuran minimal Indonesia 150 ribu per hari, tapi kita untuk 50 ribu saja tidak sampai," tutur Hermawan.