ADVERTISEMENT

Terima Pengurus Gercin, La Nyalla Fokus Bahas Kesejahteraan Papua

Minggu, 29 November 2020 12:00 WIB

Share
Terima Pengurus Gercin, La Nyalla Fokus Bahas Kesejahteraan Papua

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti ingin fokus membahas isu kesejahteraan di Papua. Bukan isu keamanan dan ketertiban. Demikian disampaikan La Nyalla saat menerima audiensi Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gerakan Cinta Indonesia (Gercin). 

Pengurus Gercin yang hadir Sabtu (28/11/2020) siang di rumah jabatan itu juga mengajak sejumlah tokoh adat dan pengurus daerah Gercin Papua. Sejumlah aspirasi terkait Papua juga disampaikan kepada orang nomor satu di DPD RI itu. 

“Menyangkut Papua, saya pribadi ingin fokus bicara kesejahteraan dan hambatan pembangunan di sana. Saya tidak ingin bicara soal keamanan dan ketertiban. Karena itu, saya akan ke sana dengan mengajak unsur kementerian di sektor Kesra, bukan di sektor Polhukam,” tandas La Nyalla. 

Baca juga: Reses, La Nyalla Penuhi Janji Temui Karyawan Pabrik Rokok

Sejumlah isu mengemuka dalam audiensi dan diskusi tersebut. Salah satunya tentang kebutuhan Rumah Sakit skala internasional yang menjadi Papua Health Center. Seperti disampaikan dr. Jhon Manangsang Wally, yang telah 30 tahun mengabdi sebagai dokter di Papua. 

“RS tersebut bisa dilengkapi dengan sport science center, untuk mendukung dunia olahraga di Papua, terutama untuk peningkatan kualitas atlit-atlit asal Papua yang selama ini telah banyak menyumbangkan medali di event-event dunia,” tambah Daniel Womsiwor, akademisi Uncen yang juga mantan official Persipura dan pelatih fisik Timnas Sepakbola Indonesia.  

Daniel juga menegaskan, potensi mahasiswa baru yang ingin memasuki perguruan tinggi negeri mencapai 14.000 calon mahasiswa. Sementara Universitas Negeri Cendrawasi hanya punya daya tampung 4.000 mahasiswa setiap tahun ajaran. “Sehingga sudah saatnya ada satu lagi perguruan tinggi negeri di Papua,” tukasnya. 

Baca juga: Panglima TNI Tatap Muka Dengan Tokoh-Tokoh Penting di Papua

Di tempat yang sama, tokoh adat Pieter Dantru mengadukan program lumbung pangan nasional di Papua, yang justru beras hasil panen tidak terserap. “Sampai hari ini beras hasil panen masih berada di petani,” adunya.  

Sementara tokoh pemuda Papua, Simon Petrus Balagaize mengungkap ada banyak praktek kinerja pemerintahan daerah yang tidak sejalan atau tidak menjalankan apa yang sudah diputuskan bersama oleh pemerintah pusat.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT