ADVERTISEMENT

Asal-usul Pempek hingga Terkenal sebagai Makanan Khas Palembang

Minggu, 29 November 2020 13:05 WIB

Share
Asal-usul Pempek hingga Terkenal sebagai Makanan Khas Palembang

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SIAPA yang tak kenal makanan khas asal Palembang, Sumatera Selatan, yaitu Pempek. Sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal dengan rasanya yang gurih. Makanan yang dipadukan Cuko Asam Manis Pedas, membuat kaya rasa.

Bahkan, makanan ini tak hanya ada di restoran saja, kini sudah menjamur dijajakan dengan gerobak keliling maupun pinggir jalan. Harganya beragam tergantung bentuk dan banyaknya Ikan Tengiri di dalamnya.

Menurut sejarahnya, Pempek telah ada di Palembang sejak abad ke-16. Nama Pempek diambil dari kata Empek-Empek atau Pek-Pek yang menjadi sebutan lelaki tua pada pria Tionghoa. Hingga kini Pempek jadi salah satu kuliner Palembang yang menggugah selera.

Baca juga: Pempek Palembang Asam Manis Pedas, Rasanya Menggugah Selera

Beragan jenis dan bentuk tersedia, Pempek Kapal Selam, Lenjer, Adaan dan banyak lainnya. Umumnya berbahan dasar Ikan Tengiri maupun Ikan Gabus yang digiling. Kemudian dicampur bahan lain seperti Tepung Sagu ataupun Tepung Tapioka, Telur, bumbu Bawang Putih, Garam dan penyedap rasa.

Semua bahan dicampur rata dan dibentuk sesuai selera. Kamu bisa merebusnya atau langsung menggorengnya.

Pempek Palembang umumnya disajikan dengan Cuka yang berwarna Coklat dari bahan-bahan yakni Cuka, Asam Jawa, Gula Merah, Cabe Merah Tumbuk dan Garam. Pelengkapnya ada juga yang menambahkan dengan Mie dan irisan Timun.

Baca juga: Wow.... Harga Menu Makan Siang Jokowi Prabowo Cuma Segini

Bagi kamu yang tidak suka ikan, Pempek juga dapat dibuat tanpa menggunakan campuran ikan.

Nah, untuk kamu yang ingin menghemat dan mencoba membuatnya sendiri di rumah, bisa banget karena caranya pun mudah. Kamu juga bisa menyesuaikan bugdet dan membuat Pempek Palembang sesuai seleramu. Baik membuat pempek original dengan ikan ataupun pempek tanpa ikan. (mia/ta/ys)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT