UMKM Sulit Bangkit, Jika Pendemi Covid-19 Belum Tertangani

Sabtu 28 Nov 2020, 08:44 WIB
Diskusi Empat Pilar Optimalisasi Pasar Online bagi Pelaku UMKM. (rizal)

Diskusi Empat Pilar Optimalisasi Pasar Online bagi Pelaku UMKM. (rizal)

JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terutama bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sulit bangkit, jika masalah pandemi Covid-19 belum dapat ditangani.

Terpuruknya ekonomi bangsa saat ini hampir sama dengan yang dialami pada tahun 1998, dimana posisi UMKM menjadi jangkar untuk perbaikan ekonomi Indonesia.

Sementara saat ini, UMKM merupakan sektor yang paling terdampak dari Covid-19.

Demikian dikatakan Anggota MPR RI  Herman Khaeron dalam diskusi Empat Pilar ‘Optimalisasi Pasar Online bagi Pelaku UMKM’ bersama Eddy Satria (Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha),  dan Efthariena (Pelaku UMKM bidang Pariwisata) di Gedung MPR RI Jakarta, Jumat (27/11/2020).

Baca juga: UMKM Harus Mengerti Cara Memasarkan Produk di Ritel Modern

"Saat 98 itu,  UMKM jadi jangkar penyebuh saat krisis ekonomi. Berbeda dengan situasi saat ini, karena  yang terdampak paling awal dan dalam itu ya UMKM," kata Herman.

Menurut Waketum Partai Demokrat ini, semua sektor terpengaruh Covid-19.

Covid-19 itu ibarat api, selama apinya belum bisa dipadamkan, maka selama itu pula perekonomian sulit bergerak dan tumbuh dengan baik.

“Berbagai strategi, teknologi,  stimulus keuangan dan sebagainya tetap sulit selama pengendalian dan vaksin itu belum bisa dilakukan,” ujarnya.

Baca juga: Perkembangan Covid-19, Penambahan Kasus Positif Capai 5.828 Orang

Sementara itu Eftharia, hanya berharap dibukanya kembali pemesanan atau order dari pemerintah untuk bisa Raker, atau gathering dengan jumlah yang cukup dan dengan protokol kesehatan yang ketat. 

Berita Terkait
News Update