13 Perusahaan Raih Penghargaan INDI 4.0 Tahun 2020 dari Kemenperin

Sabtu 28 Nov 2020, 09:15 WIB
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam menyerahkan penghargaan INDI 4.0 kepada Direktur PT. Asia Pacific Rayon, Basrie Kamba.(ist)

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam menyerahkan penghargaan INDI 4.0 kepada Direktur PT. Asia Pacific Rayon, Basrie Kamba.(ist)

JAKARTA – Kementerian Perindustrian memberikan penghargaan INDI 4.0 Tahun 2020 kepada 13 perusahaan dari berbagai sektor yang dinilai mampu mengadopsi teknologi industri 4.0.

Selain itu, terdapat tiga perusahaan industri yang mendapat predikat National Lighthouse Industry 4.0.

Adapun dari 13 perusahaan peraih penghargaan INDI 4.0 tahun 2020, tujuh penerimanya mewakili sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT).

Mereka yang berasal dari sektor industri kimia adalah PT. Kaltim Parna Industri, PT. Biggy Cemerlang, dan PT. Schott Igar Glass. Kemudian untuk sektor industri farmasi, yakni PT. Kimia Farma Sungwun Pharmacopia.

Baca juga: Gandeng Pelaku Industri, Sekolah Kemenperin Siap Produksi Ventilator

Berikutnya, sektor industri tekstil meliputi PT. Globalindo Intimates, PT. TI Matsuoka Winner Industry, dan PT. Asia Pasific Rayon. Sementara itu, mewakili sektor IKFT, perusahaan yang menyabet kategori National Lighthouse Industry 4.0 adalah PT. Pupuk Kalimantan Timur selaku industri kimia.

Kedelapan perusahaan tersebut telah memiliki angka INDI 4.0 lebih dari 3,” kata Direktur Jenderal IKFT Kemenperin Muhammad Khayam di Jakarta, Jumat (27/11/2020).

Penilaian Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (Indi 4.0), kata Khayam, untuk mengukur kesiapan sejumlah sektor manufaktur di tanah air dalam melakukan transformasi industri 4.0 yang merupakan bagian dari implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

Pada penilaian INDI 4.0, terdiri dari empat tingkat. Untuk skor 1 adalah industri masih pada tahap kesiapan awal, kemudian skor 2: industri pada tahap kesiapan sedang, skor 3: industri sudah pada tahap kesiapan matang, dan skor 4 menandakan industri sudah menerapkan industri 4.0.

Baca juga: Pupuk Kaltim Raih Penghargaan Lighthouse Industry 4.0 dari Kemenperin

Menurut Khayam, target INDI 4.0 tahun ini untuk sektor IKFT sudah tercapai dan akan terus ditingkatkan jumlah peraihnya.

“Kami mengapresiasi terhadap capaian tahun ini. Sebab, akan memacu kami lebih aktif lagi mendorong sektor IKFT bisa mengadopsi teknologi industri 4.0,” tuturnya.

Khayam menargetkan sebanyak 16 perusahaan dari sektor IKFT akan mampu menembus skor lebih dari 3 pada penilaian INDI 4.0 tahun depan, sementara itu, di tahun 2024, diproyeksi bisa mencapai 21 perusahaan.

“Kami optimistis target itu tercapai, karena industi kimia merupakan salah satu sektor manufaktur yang lebih dahulu masuk pada era industri 3.0,” ungkapnya.

Baca juga: Kemenperin Bidik Nilai TKDN Naik Jadi 50 Persen Tahun 2024

Khayam pun menegaskan, pihaknya akan mengarahkan sektor IKFT untuk segera mengadopsi teknologi industri 4.0 tanpa mengurangi tenaga kerja.

“Artinya, penggunaan teknologi yang akan didorong adalah yang dapat memecahkan bottleneck dalam proses produksi,” imbuhnya.

Apalagi, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri kimia menjadi sektor yang mendapat prioritas pengembangan awal dalam upaya penerapan industri 4.0.

Bahkan, guna merebut peluang dari dampak pandemi Covid-19, pemerintah telah memasukkan industri farmasi dan alat kesehatan sebagai dua sektor tambahan karena permintaan produk-produknya di pasar yang meningkat.

Baca juga: Angkat Potensi Daerah, Kemenperin Bina Sentra IKM dengan Pendekatan OVOP

PUPUK KALTIM

PT. Pupuk Kalimantan Timur yang mendapatkan predikat Lighthouse Industry 4.0 dari Kemenperin, menyampaikan apresiasinya terhadap perhatian pemerintah atas keberhasilan perusahaan melakukan implementasi transformasi industri 4.0, yang diharapkan bisa menjadi role model bagi perusahaan lain di Indonesia.

“Implementasi teknologi industri 4.0 dalam aktivitas bisnis Pupuk Kaltim, merupakan dukungan terhadap implementasi Making Indonesia 4.0 melalui berbagai inovasi berbasis digital yang diterapkan di perusahaan,” kata SEVP Komersil Pupuk Kaltim, Meizar Effendi.

Selain itu, lanjut Meizar, pihaknya juga mengapresiasi terhadap kegiatan Awards INDI 4.0 sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan pemulihan industri nasional melalui akselerasi transformasi industri 4.0 yang terus didorong oleh pemerintah. (tri)

Berita Terkait
News Update