Wishnutama: Pandemi Momen Tepat Ubah Orientasi Quantity jadi Quality Tourism

Jumat 27 Nov 2020, 09:12 WIB
Menparekraf Wishnutama mengatakan salah satu poin penting pariwisata adalah infrastuktur dan konektivitas. (ist)

Menparekraf Wishnutama mengatakan salah satu poin penting pariwisata adalah infrastuktur dan konektivitas. (ist)

BALI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan kondisi pandemi dinilai menjadi momentum yang tepat untuk membuat pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi lebih baik dengan melakukan strategi ulang. 

Saat membuka kegiatan Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Bali, Kamis (26/11/2020), Wisnu menegaskan inilah momen yang tepat untuk mengubah orientasi atau pola pikir pariwisata dari pariwisata berbasis kuantitas (quantity tourism) menjadi kualitas (quality tourism). 

Dalam upaya mengubah pola pikir menjadi pariwisata yang berkualitas, Menpar menyebut salah satu poin penting adalah infrastuktur dan konektivitas. 

"Salah satu syarat dasar dalam membangun ‘quality tourism’, yaitu infrastruktur, tapi tidak berhenti di infrastruktur saja, namun konektivitas, aviasi juga pemasaran," kata Wishnutama. 

Baca juga: Masih Pandemi, Ini Destinasi Wisata yang Diperkirakan Tren di 2021

Ia menambahkan, daya tarik pariwisata juga perlu diperhatikan. Untuk menciptakan keunikan di sebuah destinasi artinya budaya harus dipertahankan, diperkuat, sehingga wisatawan yang datang harus bisa merasakan budaya yang beragam. 

Selain itu, poin terpenting lainnya adalah mengikuti kemajuan teknologi big data. Ini dianggapanya perlu untuk mempelajari tren dan behaviour wisatawan sehingga dapat menyesuaikan strategi, daya tarik, dan pemasaran. 

"Sehingga dampak dari quality tourism ini akan luar biasa, membuat wisatawan menjadi lebih betah tinggal di destinasi, membuat lama tinggal lebih lama, dan spending lebih banyak. Masyarakat akan betul-betul merasakan dampak ekonomi yang tinggi," kata dia. 

Baca juga: Dilengkapi PLTS, Pulau Sebira Diproyeksi jadi Lokasi Ekowisata

Lebih jauh ia menjelakan efek berlipat dari penerapan Quality Tourism ini adalah terbukanya lapangan kerja yang lebih banyak. Artinya, kita harus menyiapkan SDM parekraf yang bukan hanya lebih banyak, tapi kemampuannya juga berkualitas, termasuk dari segi kreativitas dan hospitality. 

Sementara itu, guna mereaktivasi dan pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak akibat pandemi Covid-19, diperlukan langkah-langkah strategis dan penyesuaian dalam mempercepat pemulihan. 

Berita Terkait
News Update