UNTUK ketiga kalinya Pemprov DKI Jakarta mendapat penghargaan "Keterbukaan Informasi Publik".
Penghargaan diberikan Komisi Informasi Pusat (KIP) RI, untuk yang ketiga kalinya secara berturut-turut.
Gubernur Anies Baswedan yang menerima penghargaan secara daring tersebut menyebutnya telah mencetak hattrick.
Tetapi semua itu merupakan hasil kerja bersama seluruh jajaran Pemprov DKI dengan masyarakat.
Prestasi yang diraih tiga tahun berturut-turut ini tanggung jawab yang harus dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan kembali melahirkan inovasi-inovasi dan terobosan-terobosan dalam bidang keterbukaan informasi publik.
Ya, kita sepakat ibarat sepakbola, hattrick itu tercipta karena adanya kerja sama yang padu antar-pemain, bukan cuma penyerang, penjebol gawang. Di dalamnya ada pengumpan, pendamping, juga pemain belakang. Kualitas individu memang diperlukan, tetapi tanpa kerja sama, skill individu tak bisa dioptimalkan, boleh jadi tak bisa digunakan.
Jadi harus ada kerja sama tim yang hebat dan solid.
Ini pun yang kita lihat di pemprov DKI dari sejumlah penghargaan yang telah diterimanya.
Kerja sama tim, tentu tak hanya dalam mengukir prestasi, juga menyelesaikan beragam masalah yang kian hari tiada henti.
Satu masalah terselesaikan, masalah lain datang. Bahkan, bisa dua atau tiga secara berbarengan.
Yang repot, jika masalah dibawa - bawa ke ranah politik.
Masalah banjir, kemacetan lalu lintas, soal kemiskinan, pengangguran adalah murni masalah perkotaan, bukan persoalan politik.
Karena itu, selain perlu bijak menyikapi, kerja sama tim harus lebih solid untuk mengurai setiap problema.
Prestasi di satu sisi patut diapresiasi dan disyukuri karena hasil karya nyata.
Kita sepakat meraih prestasi memang sulit, tetapi kebih sulit mempertahankan, apalagi meningkatkan.
Begitu pun dalam hal membangun tim yang solid dan hebat. (*).