JAKARTA - Galang Sabil Rahmadan, bocah 11 tahun mengaku terpaksa menjadi tukang parkir di sebuah rumah makan demi membantu kebutuhan keluarga dan menjadi tulang punggung keluarga.
Pasalnya, sang ibu yang hanya berjualan kopi, penghasilannya tidak menentu bahkan terkadang hanya cukup untuk makan.
Dikatakan bocah kelas 5 SDN Pondok Kelapa ini, perjuangannya menjadi tukang parkir sudah dijalaninya hampir sebulan belakangan ini. Karena itu, ia pun diminta sang ibu untuk mengatur waktu agar pelajarannya tidak terganggu.
"Kalau nggak belajar nanti dimarahin sama mama, makanya sebelum jadi tukang parkir belajar dulu," katanya, Jumat (27/11).
Karena itu, kata Gilang, di masa pandemi ini pun ia tetap memfokuskan diri untuk belajar via daring seperti yang dilakukan anak-anak pada umumnya. Usai belajar, siang harinya ia pun membantu bersih-bersih di rumah dan tidur siang.
"Baru sore harinya, sekira pukul 15.00 habis Ashar, ia menjadi tukang parkir hingga pukul 9 malam," ujarnya.
Baca juga: Bantu Bayar Cicilan Motor Sang Ayah, Bocah Ini Jadi Tukang Parkir
Selama enam jam bekerja menjadi tukang parkir, Gilang mengaku bisa mengantongi uang sebanyak Rp30 ribu sampai Rp50 ribu.
Uang itu seluruhnya akan ia masukan ke dalam celengan agar bisa membayar kredit motor mendiang ayahnya yang meninggal pada Oktober kemarin.
"Kata mama kalau nggak dibayar motornya sayang, soalnya tinggal 13 kali lagi," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah berusia 11 tahun menjadi tukang parkir di sebuah rumah makan di Jalan Pondok Kelapa Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur.