Bantu Bayar Cicilan Motor Sang Ayah, Bocah Ini Jadi Tukang Parkir

Kamis 26 Nov 2020, 20:00 WIB
Gilang, bocah yang jadi tukang parkir untuk bantu bayar cicilan motor ayahnya. (Ifand)

Gilang, bocah yang jadi tukang parkir untuk bantu bayar cicilan motor ayahnya. (Ifand)

JAKARTA - Seorang bocah berusia 11 tahun menjadi tukang parkir di sebuah rumah makan di Jalan Pondok Kelapa Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Hal itu menjadi viral di media sosial, lantaran si anak menjalankan itu untuk membayar kredit motor mendingan ayahnya yang baru tewas 40 hari lalu.

Bocah itu adalah Gilang Sabil Rahmadan, 11, yang setiap sore menjadi tukang parkir karena saat ini ia menjadi tulang punggung keluarga. Uang dari hasil parkir itu sendiri ia tabung disebuah celengan yang dibuatnya dari kaleng susu.

"Kalau nggak jadi tukang parkir nggak ada yang bantu mama cari uang," katanya, Kamis (26/11).

Dikatakan Gilang, sudah sebulan belakangan ini ia menjadi tukang parkir di rumah makan yang ada di dekat rumahnya. Dan hal itu ia lakukan sejak sore hingga malam hari karena dari pagi hingga siang diminta ibunya untuk belajar.

"Apalagi sekarang kan lagi belajar via online, dan jadi tukang parkirnya sore saja," ujarnya.

Dikatakan Gilang, aksi yang dilakukan itu karena ayahnya Rachyanto, 36, yang dulu juga menjadi juru parkir dan pengojek online tewas. Sementara motor Honda Vario yang saat ini ada di rumah masih 13 bulan lagi harus dibayar.

"Soalnya mama juga cuma jualan kopi saja, sementara bayar cicilan motor setiap bulannya Rp760 ribu," ujarnya.

Dalam setiap menjaga parkiran, sambung Gilang, setiap harinya ia bisa mendapatkan uang Rp30 ribu sampai Rp50 ribu. Uang Rp30 ribu dari hasil parkir itu pun ia sisihkan dalam celengan dan sisanya diberikan ke ibunya Dewi, 36, untuk masak di rumah.

"Cuma pernah waktu itu sehari dapat Rp100 ribu, makanya saya tabungin Rp50 ribu," tuturnya.

Seiring waktu berjalan, Gilang masih menikmati profesinya sebagai juru parkir di sebuah rumah makan. Anak pertama dari empat bersaudara inipun mengaku memiliki tanggung jawab besar usai kepergian sang ayah

 "Saya mikirnya kalau berhenti jadi juru parkir, nanti yang bantuin mama siapa? Makanya masih jadi juru parkir dan ini atas kemauan saya sendiri," pungkasnya. (Ifand/tha)

News Update