ADVERTISEMENT

MPR: Pemerintah Harus Prioritaskan Vaksin Merah Putih

Rabu, 25 November 2020 20:40 WIB

Share
MPR: Pemerintah Harus Prioritaskan Vaksin Merah Putih

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - MPR RI meminta kepada pemerintah agar memprioritaskan vaksin Merah Putih jika sudah lolos uji klinis fase 3 sesuai dengan standar WHO.

Meski begitu, vaksin Sinovac yang sudah dipesan sejak awal dan kualitasnya hampir sama dengan Moderna, Pfizer, maupun Sputnik V, jangan sampai ditinggalkan. Sebab, vaksin tersebut sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan jiwa masyarakat.

Demikian dikatakannya dalam diskusi 4 pilar MPR RI 'Harapan dan Optimisme Vaksin Covid-19 untuk Keselamatan Rakyat' bersama anggota MPR RI FPAN Intan Fauzi, dan Ketua Umum PB IDI Daeng M. Faqih di Gedung MPR RI Senayan, Jakarta, Rabu (25/11/2020).

"Vaksin Merah Putih yang diproduksi Indonesia seharusnya menjadi prioritas untuk vaksinasi pandemi Covid-19. Tentu, harus lolos uji klinis fase 3. Selain itu, harganya harus terjangkau terutama bagi masyarakat miskin. Jadi, pemerintah jangan mencari keuntungan dalam vaksinasi ini," kata Syarifuddin Hasan.

Baca juga: Jokowi Tegaskan Perlu Kehati-hatian dalam Distribusi Vaksin Covid-19

Syarifuddin Hasan mengatakan, seluruh rakyat sedang menunggu vaksinasi Covid-19 ditambah menghadapi ekonomi yang sulit.

"Kalau bisa vaksin itu digratiskan, mengingat rakyat miskin dan hampir miskin itu mencapai 50 juta orang. Kalau gratis, itu sesuai dengan amanat UUD NRI 1945 dimana pemerintah wajib melindungi keselamatan rakyatnya, sehingga tak boleh ada diskriminasi," ujarnya.

Intan Fauzi mengatakan, jika yang menjadi sasaran penerima vaksin tersebut sebanyak 30 persen (107 juta orang), dengan tiga kelompok masyarakat; yaitu penerima BPJS Kesehatan, TNI/Polri, dan petugas kesehatan dengan usia rentan antara 18 tahun hingga 59 tahun.

“Anggaran untuk 30 persen itu APBN. Yang penting vaksin itu aman, nyaman, dan efektif untuk penyembuhan,” katanya.

Baca juga: Presiden Minta Agar Vaksin Merah Putih Harus Aman Saat Digunakan

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
1 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT