ADVERTISEMENT

Gotong Royong dalam Kebencian

Selasa, 24 November 2020 09:45 WIB

Share
Gotong Royong dalam Kebencian

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

APA itu gotong royong? Bagi masyarakat nggak peduli deh, apa itu artinya. Tapi, yang jelas begitu ada kegiatan, kerja bakti, di lingkungan RT/ RW, mereka paham. Langsung saja bergabung. Kerja bakti bersih-bersih dsb.

Di sebagian besar kampung di Nusantara, masih ada kerja bareng dari masyarakat, terutama saudara dan tetangga dekat. Ketika mereka hajatan, atau membangun rumah. Begitu ada kentongan berbunyi, maka langsung saja mereka bergabung.

Jadi siapa saja boleh mengartikan bahwa gotong royong adalah satu kerja sama, bareng-bareng melakukan pekerjaan, yakni di tingkat paling bawah adalah kerja bakti sepeti disebut di atas. Kerja sama bareng sampai ke tingkat atas juga bisa dilakukan. Jokowi misalnya, juga mengajak membangun negeri ini dengan kerja gotong royong.

Baca juga: Tak Perlu Menunggu Esok Hari

Tentu saja, tingkat negara dilakukan oleh semua lini, pejabat, cendekiawan, para ahli, ilmuwan, para tokoh, pokoknya semua elemen masyakarat.

Ya, gotong royong sudah ada sejak dulu kala, satu pelajaran dan nasihat dari nenek moyang. Jadi boleh disebut sebagai budaya yang sudah melekat, menjadi darah daging bangsa ini. Ayo bangun negeri ini dengan gotong royong.

Tapi, di zaman now ini, yang terjadi rasa gotong royong sudah kian pudar. Lihat saja, dengan dibangunnya hunian ekslusif, termasuk penghuninya nggak saling kenal, walaupun satu pagar. Bayangkan sampai tetangga sakit dan meninggal pun mereka nggak tahu.

Baca juga: Meremehkan atau Menyanjung?

Sayang juga ya, gotong royong yang dilakukan sekarang malah dalam hal tindakan penyelewengan. Oknum pejabat melakukan korupsi bersama-sama, gotong royong.

Dan yang bikin resah rakyat sekarang ini juga hasil gotong royong? Ya, bisa jadi ada yang bikin gotong royong dalam ujaran kebencian. Bahaya! (massoes)

ADVERTISEMENT

Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT