Presiden Tegaskan Pemerintah Terus Dorong Daya Beli Masyarakat

Senin 23 Nov 2020, 13:59 WIB
Presiden Jokowi bersama Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri rapat terbatas. (ist)

Presiden Jokowi bersama Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri rapat terbatas. (ist)

JAKARTA - Presiden Jokowi menegaskan Pemerintah terus mendorong daya beli masyarakat di tengah pandemi, di antaranya melalui program stimulus bagi pelaku usaha baik kecil maupun besar. 

"Pemberian stimulus diyakini akan dapat mendongkrak peningkatan konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi nasional," terang Jokowi. 

Itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas membahas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional,  di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23 /11/2020). 

Hadir dalam rapat tersebut Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dan para menteri terkait. Presiden juga mengungkapkan  bantuan bagi para pekerja terdampak pandemi yang berupa subsidi gaji juga sudah tersalurkan dengan baik. 

Baca juga: Presiden Minta Pencegahan Potensi Pelanggaran Prokes Terus Dilakukan

Hal itu dapat dilihat dari penyerapan realisasi anggaran yang telah mencapai 82 persen. Saya kira ini harus terus didorong agar bisa membantu meningkatkan daya beli masyarakat," kata Presiden.

Selain itu , Kepala Negara meminta jajarannya untuk juga menaruh perhatian besar bagi penyediaan lapangan kerja. Di tengah kondisi pandemi saat ini, banyak pekerja yang kehilangan pekerjaannya dan membutuhkan lapangan pekerjaan baru sesegera mungkin.

Presiden berharap konsumsi rumah tangga  akan semakin meningkat dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Ini merupakan  merupakan hal yang paling dibutuhkan saat ini dan harus menjadi fokus perhatian pemerintah.

Baca juga: Presiden Mendukung Pengembangan Sektor Pangan yang Inovatif

Presiden juga menilai anggaran untuk menjalankan kebijakan tersebut dinilai oleh Presiden sudah berjalan dengan baik. Misalnya anggaran yang dialokasikan untuk pemberian bantuan modal kerja bagi pelaku usaha mikro sudah terserap hingga 79 persen.(johara/tri)

 

Berita Terkait
News Update