JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menegaskan tidak ada efek samping serius atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berbahaya dari uji klinik vaksin sinovac fase 3 yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat.
"Dari uji klinis terhadap 1.620 relawan yang dilakukan beberapa waktu lalu di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, hanya ditemukan gejala ringan seperti nyeri dan pegal-pegal otot pada bekas suntikan," terang Wiku dalam keterangannya, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (19/11/2020) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
"Tidak ditemukan efek samping serius karena vaksin maupun vaksinasi. Kami akan terus memantau perkembangan uji klinis dan perkembangan status kehalalannya," jelas Wiku.
Baca juga: Presiden: Keselamatan Rakyat Paling Utama Dalam Proses Vaksinasi
Dia menjelaskan pemerintah juga berupaya agar program vaksinasi dapat segera berjalan. Hal ini diwujudkan melalui simulasi vaksinasi yang ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu lalu (18/11/2020) di Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat. Simulasi ini merupakan upaya memastikan kesiapan masyarakat dalam melakukan vaksinasi.
Bahwa program vaksinasi sangat bergantung pada proses pengembangan vaksin yang akan digunakan. Saat ini berbagai kandidat vaksin yang digunakan pada tahap uji klinis, untuk memastikan keamanan, efektivitas dan dosis aman yang dapat digunakan.
"Sesuai yang sudah disampaikan Presiden, kami berharap vaksinasi massal dapat dilakukan secepatnya jika vaksin sudah siap," kata Wiku.
Baca juga: Jokowi Siap Disuntik Vaksin Covid-19 di Awal atau Paling Akhir
Wiku menambahkan, jika seluruh tahapan uji klinis berjalan dengan baik, maka izin edar diproyeksikan diperoleh pada akhir tahun 2021, dan akan didistribusikan pada awal tahun 2022. (johara/ys)