JAKARTA - Indonesia menyampaikan sejumlah rencana di sektor transportasi laut dalam pertemuan ke-50 ASEAN Senior Transport Officials Meeting, yang diselenggarakan secara virtual pada 18-19 November 2020.
Delegasi Kementerian Perhubungan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Djoko Sasono menyampaikan sejumlah rencana tersebut, yaitu dukungan rencana penerapan ASEAN Single Shipping Market (ASSM).
"Kami mendukung dengan mengirimkan data yang diminta dari Pelabuhan Dumai, Belawan, Panjang, Tanjung Emas dan Tanjung Priok terkait dengan rencana penerapan ASEAN Single Shipping Market (ASSM)," ungkap Djoko.
Baca juga: Realisasi Anggaran Baru 70 Persen, Menhub Optimis Akhir Desember Sesuai Target
Dia melanjutkan, Indonesia juga mendukung kerja sama Jepang untuk melanjutkan kerja sama promosi kapal pesiar dengan negara anggota ASEAN.
Sementara itu, terkait dengan implementasi angkutan penyeberangan Dumai-Malaka, Indonesia dan Malaysia telah menyepakati kerangka peraturan dan mekanisme untuk memfasilitasi kelancaran pergerakan kendaraan dalam layanan RO-RO tersebut, yang akan dibahas lebih lanjut oleh otoritas transportasi darat kedua negara.
Selain itu, terkait dengan implementasi angkutan penyeberangan Bitung-Davao/General Santos, Indonesia dan Filipina tetap berkomitmen untuk tetap melajutkan kerja sama antara kedua pelabuhan tersebut.
"Upaya kolaborasi dengan pemangku kepentingan sektor publik dan swasta terkait terus dilakukan untuk memastikan jalur ini dapat bermanfaat bagi kedua negara dalam aspek pelayaran dan perdagangan," lanjut dia.
Baca juga: Temu Sektor Transportasi ASEAN, Indonesia Usul Buka Poin Makassar
Adapun dalam pertemuan virtual itu dibahas sejumlah agenda, antara lain program kerja sama di bawah kerangka Kuala Lumpur Strategic Transport Plan 2016-2025, negosiasi sektor transportasi udara ASEAN yaitu pembentukan kerangka kerja sama ASEAN Trade in Services (ATISA), ASEAN Single Aviation Market (ASAM), ASEAN-China, ASEAN-European Union (Uni Eropa), ASEAN-New Zealand, ASEAN-Japan, dan ASEAN-Republic of Korea.
Selain itu dibahas pula isu terkait kerja sama teknis di bidang transportasi udara di negara ASEAN seperti pembahasan master plan ASEAN Air Navigation Services (ANS) dan pengakuan organisasi pelatihan penerbangan Crew Licensing (MRA on FCL).