Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah dilibatkan untuk mengecek berbagai vaksin Covid-19 yang didatangkan dari China (Sinovac), Uni Emirat Arab (Sinopharm) maupun Korea Selatan (GX19).
Begitupun dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dilibatkan untuk memastikan kehalalan vaksin tersebut.
"Bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 pada gelombang pertama, tidak perlu khawatir. Karena proses vaksinasi akan terus berlanjut pada tahun 2021. Dari sekitar 260 juta penduduk Indonesia, ditargetkan vaksinasi bisa menyasar 160 juta penduduk. Sambil menunggu mendapatkan vaksin, tetap tak boleh gegabah. Harus mengedepankan protokol kesehatan demi memutus mata rantai penularan virus Covid-19," ujar Bamsoet.
Baca juga: Bamsoet Soroti Tingginya Kekerasan Terhadap Perempuan
Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini juga menegaskan dukungannya atas pengembangan obat COVID-19 yang dilakukan Unair, TNI AD, dan BIN yang menggunakan tiga kombinasi obat yakni Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin. Selain itu Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline serta Hydrochloroquine dan Azithromyci.
Obat tersebut diujikan kepada 1.308 pasien di Secapa AD, Jawa Barat. BIN menyebut sebanyak 85 persen pasien positif COVID-19 telah sembuh. (rizal/tri)