JAKARTA - Proyek pembangunan saluran air di Jalan Pelita, perbatasan Kebayoran Baru dan Cilandak, Jakarta Selatan, dikeluhkan pengendara jalan, Kamis (19/11/2020).
Pasalnya proyek saluran air tersebut memakan setengah badan jalan di sekitar lokasi, serta membuat jalan yang berbatasan dengan kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran dan Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak dipenuhi tanah merah bekas galian proyek.
“Ini setengah badan jalan sudah kemakan tumpukan tanah proyek. Benar-benar kacau pekerjaan proyek ini,” kata pengendara yang melintas Rahman.
Dia menilai pihak kontraktor tidak menerapkan tata kelola pengerjaan proyek yang baik. Meski bekas tanah galian telah memenuhi sebagian badan jalan, pihak pengelola tetap saja cuek dan tidak peduli.
Baca juga: Bantu Penanganan Banjir, Sudin Gulkarmat Telah Sasar 28 saluran air
Hal tersebut menurutnya tidak hanya menyebabkan kemacetan, tetapi juga sangat membahayakan pengendara yang melintas.
“Nggak kebayang kalo hujan turun di lokasi, tanah merah di mana-mana, pasti jalanan lilcin. Itu bahaya banget kalo (pengendara) motor, bisa kepleset, nyebur lubang,” keluhnya.
Bukan hanya itu, tidak adanya rambu hingga pagar pembatas proyek di sepanjang jalan juga dikhawatirkannya dapat memicu kecelakaan. Apalagi dalam kondisi malam hari yang kurang penerangan.
Sementara itu, salah satu pekerja proyek bernama Puji mengaku, dirinya tidak tahu menahu terkait keharusan pemasangan rambu dan pagar pagar pembatas proyek.
Baca juga: Pembangunan Saluran di Kelurahan Rorotan Ditargetkan Selesai Desember
Alasannya, dia bersama empat temannya hanya sebagai pekerja kontrak untuk menyelesaikan penanaman u-ditch sepanjang 400 meter.