ADVERTISEMENT

Jangan Merasa Kebal

Kamis, 19 November 2020 06:00 WIB

Share
Jangan Merasa Kebal

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PANDEMI Covid-19 belum berakhir. Bahkan dari hari ke hari fluktuasi penambahan kasus baru angkanya masih tinggi. Pekan lalu selama tiga hari berturut-turut penambahan angka harian kasus positif Covid-19 bahkan menembus angka di atas 5.000. Secara nasional total angka kasus positif Covid-19, Rabu (18/11/2020) mencapai 478.720, sembuh 402.347 dan meninggal dunia 15.503 orang.

Indonesia tercatat sebagai negara dengan angka tertinggi kasus Covid-19 di Asia Tenggara. Sejak awal pandemi pada Maret 2020, atau hampir sembilan bulan, penularan terus terjadi. Pemerintah tak henti mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan (prokes) 3M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak. Karena mematuhi prokes saat ini menjadi vaksin terbaik mencegah penularan virus corona.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang abai, menganggap dirinya kebal dan tidak akan terpapar virus corona. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut ada 17 persen responden, atau sekitar 45 juta penduduk Indonesia merasa tidak yakin akan tertular penyakit Covid-19. Angka ini hasil survey secara virtual terhadap 90.97 responden pada 7-14 September lalu.

Baca juga: Jakarta Masih Penyumbang Terbanyak Kasus Covid-19 di Indonesia, Satgas: Hindari Kerumunan

Persepsi ini amat keliru dan berbahaya bila dibiarkan. Tapi faktanya, sebagian dari masyarakat memang abai terhadap prokes. Lihat saja kerumunan massa di berbagai acara yang digelar masyarakat di berbagai wilayah, baik di Jakarta maupun kota-kota lainnya. Warga seakan tidak lagi merasa takut dengan ancaman Covid-19.

Hasil survey tersebut juga menyebutkan, semakin rendah tingkat pendidikan responden, semakin mereka tidak yakin akan tertular Covid-19. Sebaliknya, mereka yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, memiliki kesadaran tinggi bahwa virus tersebut dapat menular.  

Menekan terus bertambahnya angka penularan, seluruh elemen bangsa ini harus mengambil peran dan berkontribusi mencegah terjadinya penularan yang saat ini sangat masif. Pemerintah dan rakyat dituntut sama-sama berperan aktif memutrus mata rantai penularan Covid-19.

Baca juga: Mahfud: Orang yang Sengaja Melakukan Kerumunan Berpotensi Jadi Pembunuh

Kunci menekan penyebaran virus corona, selain di pemerintah juga ada di tangan rakyat yaitu dengan cara mematuhi protokol kesehatan. Tingkat kepatuhan masyarakat harus diakui amat rendah, padahal menyangkut nyawa diri sendiri dan orang lain.

Sikap bandel sebagian warga sebetulnya tidak boleh terjadi karena situasi krisis kesehatan saat ini mengancam semua orang. Melanggar protokol kesehatan, sama saja membuat klaster-klaster baru penularan Covid-19. Ayo disiplin, jangan tunggu ‘dipecut’ dengan sanksi hukum, dan jangan merasa kebal. **

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT