Wapres: Tantangan Umat Islam, Berfikir Sempit dan Tidak Terbuka Terhadap Perkembangan

Selasa 17 Nov 2020, 15:55 WIB
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. (ist)

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. (ist)

JAKARTA -  Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin  menilai, salah satu tantangan yang dihadapi oleh umat muslim saat ini adalah cara berpikir yang sempit dan tidak terbuka terhadap perkembangan.

"Untuk itu, cara berpikir ini harus diubah sehingga dapat melihat suatu tantangan dengan akal sehat yang memanfaatkan pengetahuan. Apabila tidak diubah maka pola berpikir seperti ini dapat membawa masalah ke depannya," terang Ma'ruf.

Itu disampaikan Ma'ruf pada acara Web Seminar (Webinar) Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Senin (16/11/2020).

“Cara berpikir sempit itu juga merupakan salah satu penyebab munculnya sifat egoistik, tidak menghargai perbedaan pendapat serta tidak mau berdialog. Cara berpikir sempit juga melahirkan pola pikir radikal, yang menjustifikasi kekerasan dalam menyelesaikan masalah,” tutur Wapres.

Baca juga: Wapres : UMKM Adalah Tulang Punggung Perekonomian Nasional

Wapres juga mengimbau agar umat muslim dapat menjadi individu yang adaptif dan mampu menangkap peluang serta memiliki kemampuan dalam memanfaatkan perkembangan teknologi.

Ma'ruf kembali mengingatkan akan pentingnya inovasi dalam memenangkan persaingan. Ia menilai, inovasi memiliki nilai yang lebih tinggi dari sumber daya karena inovasi tidak memiliki batas.

Sebagai contoh, Wapres pun kembali memaparkan inovasi yang dikeluarkan oleh perusahaan Apple yang menggunakan inovasi sebagai sumber dayanya.

“Apple merupakan salah satu contoh keberhasilan inovasi. Apple tidak selalu menjadi yang pertama, tapi mampu mengembangkan dan membuat produknya dengan lebih baik. Itulah sebabnya Apple menjadi perusahaan yang paling inovatif di dunia. Contoh Apple adalah sekedar menunjukkan kepada kita pentingnya inovasi, yang akan selalu bernilai, sekalipun dunia dalam keadaan krisis,” papar Wapres.

Baca juga: Pengamat: Jokowi Cawapres Airlangga Hartarto 2024 Hanya Tes Pasar

Dalam Webinar yang bertema “Peran Umat Islam dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Unggul Menuju Indonesia Emas 2045” ini, Wapres mengingatkan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad Saw   berbunyi Iqra` bismi rabbikallażī khalaq (bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan).

Dia  menekankan bahwa makna ‘membaca’ dari wahyu tersebut bukanlah hanya untuk membaca, namun mengandung makna tentang pentingnya ilmu pengetahuan dalam hidup. (johara/tri)

Berita Terkait

News Update