ADVERTISEMENT

Warga di Bekasi "Dihantui" Kemunculan Ular Kobra, Tiap Malam Terpaksa Mengungsi

Senin, 16 November 2020 10:43 WIB

Share
Warga di Bekasi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI - Warga Perumahan Bekasi Timur Regency 5, Cluster Jasmine, Bantargebang, Kota Bekasi, sudah beberapa hari ini diresahkan dengan kemunculan ular. Bahkan ada satu keluarga yang terpaksa mengungsi setiap malam lantaran khawatir ular-ular itu mendatangi kediamannya.

‘Teror’ ular itu berakhir setelah pengurus RT memanggil petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi dan pawang ular untuk mengevakuasi ular-ular yang didominasi jenis kobra tersebut, Minggu (15/11/2020) malam. Hasilnya, sebanyak 14 dari 21 anakan ular kobra yang menetas berhasil dievakuasi.

Eko Yulianto, Ketua RT 06 menjelaskan, teror ular kepada warganya terjadi sekitar satu minggu lalu. “Awalnya ada warga melapor ditemukan ular berukuran kecil masuk ke dapurnya,” ujarnya, Senin (16/11/2020). 

Baca juga: Ngeri, Ular Kobra Keliaran di Teras Rumah Warga di Pekayon

Selanjutnya bersama warga lain, dilakukan pengusiran dan pelacakan terhadap ular tersebut. “Ternyata ular itu kabur ke sebuah rumah kosong yang diduga menjadi sarangnya,” tutur Eko.

Sejak kejadian itu warga pun sempat diresahkan dengan kemunculan ular. “Ada yang ditemukan di kamar, di dapur dan ruangan rumah lainnya. Bahkan saking seringnya ada satu keluarga yang tinggal di sebelah rumah kosong itu kalau malam terpaksa ngungsi ke rumah kerabat keluarganya karena takut tiba-tiba muncul ular ular tersebut,” katanya.

Menjawab keresahan warga, Eko bersama pengurus RT dan RW lainnya memutuskan memanggil petugas Damkar untuk melakukan pencarian dan evakuasi ular-ular itu. “Termasuk kami memanggil pawang ular,” tuturnya.

Baca juga: Setelah Temuan Sisik Ular, Puluhan Telur Kobra Gegerkan Bekasi

Pencarian dilakukan dengan menyisir sekitar rumah kosong yang diduga menjadi sarang kobra. Sejumlah warga sekitar juga turut membantu untuk lebih memaksimalkan pencarian ular berbisa tersebut.

Eko  berharap ada upaya dari pemerintah setempat untuk menangani keberadaan ular berbisa yang mengancam keselamatan warga tersebut. "Bantuan terutama untuk pawang ular, soalnya kalau warga yang panggil kan butuh uang juga," tandasnya. (yahya/ys)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT