JAKARTA - Drumer grup band 'El Kasih' El Fajar mengaku lega setelah 12 tahun ia dan teman-teman bandnya berjuang untuk mendapatkan hak royalti akhirnya mendapatkan titik terang. Ia berhasil keluar dari label lamanya, lalu mempercayakan 13 lagunya ke label Nagaswara untuk mengelola royaltinya.
"Selama saya berjuang, saya harus rela nyanyi dari kafe ke kafe di Bandung, karena hak royalti kita kan ketahan sama label yang pertama itu, akhirnya kita bisa lepas juga dari mereka,"tutur El Fajar, saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
El Fajar juga menjelaskan, pembayaran royalti dari label Elkasih sebelumnya belum dibayarkan. Pada Mei 2008, Elkasih bekerjasama dengan label pertama mereka untuk merilis mini album perdananya yang bertajuk 'Pesan Dari Surga'.
Mini album ini berisi enam buah lagu dengan singel utama 'Kau Tigakan Cintaku'. Elkasih kemudian merilis album keduanya yang berjudul 'Cinta Itu Ada' di tahun 2010.
Baca juga: Band 'Elkasih' Gandeng Vebrie Verona Garap Single Berjudul ‘Maaf’
Album kali ini berisi tujuh buah lagu di mana semua lagunya diciptakan oleh El Ibnu atau Noventino Budi Lesmana.
Selama vakum, band yang beranggotakan El Ibnu (vokalis), El Arif (drumer), El Fajar (basis), El Ari (keyboardis), dan El Binbin (gitaris) ini mengaku tak pernah mendapatkan royalti dari album kedua mereka.
Padahal, semua personel tahu lagu-lagu mereka masih menghasilkan uang dari platform YouTube, iTunes, JOOX, dan lainnya.
"Kami tidak pernah mendapatkan sepeser pun hak kami. Itulah permasalahannya selama 10 sampai 12 tahun. Baru sekarang kami dapat memerdekakan hak-hak kami yang sempat tersandera,"sambung El Ari, Keyboardis Elkasih. Keluhan dari Elkasih ini disambut dengan tangan terbuka oleh Nagaswara.
Baca juga: Gitaris 'Kangen Band' Tama Wijaya Ciptakan Lagu Bertemakan Covid-19
Menurut Rahayu Kertawiguna, CEO Nagaswara, musisi berhak mendapat royalti dari karya-karya yang telah mereka hasilkan.