Sayur Mayur Impor Banjiri Pasar Tradisional, Komisi IV Tuding Kementan Dusta

Senin 16 Nov 2020, 17:03 WIB
Ketua Komisi IV DPR Sudin. (rizal)

Ketua Komisi IV DPR Sudin. (rizal)

JAKARTA - Sayur mayur impor membanjiri pasar tradisional, Ketua Komisi IV DPR Sudin mempertanyakan kebijakann Kementan. Komisi IV menuding Kementan dusta alias bohong.

 Terkait itu, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, dianggap menutup mata dan dituding berbohong atas praktek impor sayur mayur yang terjadi.

 Hal itu terungkap dalam rapat kerja Komisi IV DPR bersama Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Senin (17/11/2020).  Dalam temuan Komisi IV DPR sayur mayur atau tanaman hortikultura itu tidak sepatutnya diimpor, mengingat Indonesia sendiri masih merupakan negara pertanian sayur mayur.

Baca juga: Harga Sayur Mayur Masih Tinggi, Pete Per Papan Melonjak dari Rp 5 ribu menjadi Rp 12,5 Ribu

 "Tadi saya sudah pertanyaan, tapi dia (Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto) tidak mau menjawab. Dan waktu itu kondisinya produksi pertanian di Indonesia bagus, makanya saya katakan tadi jangan ada bohong, jangan ada dusta. Mengapa sayur mayur seperti wortel bisa diimpor," tegas Sudin, usai memimpin rapat kerja, Senin (17/11/2020).

Selain itu Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto, juga dituding terlibat dalam permainan impor sayur mayur di Indonesia sebagaimana disebutkan dalam pemberitaan media massa.

"Dalam kesimpulan rapat tadi, pada poin delapan dia (Prihasto Setyanto, red) menyangkal dan mengatakan bahwa pemberitaan media itu bohong. Sementara dia juga mengakui adanya pertemuan di Hotel Pacific Place itu," katanya.

Baca juga: DPD RI Minta Mendag Tidak Jor-joran Impor Sayur Mayur

Sudin mengatakan, pihaknya telah mempepertanyakan terkiat tiga PT,  yakni PT.  Segar Mas Prima, Era Jaya Agung dan Mitra Sarana Purnama yang melakukan impor wortel. Sementara sejak  tahun 2017 izin impor wortel sudah dilarang karena pasokan wortel sudah cukup. Tapi, mengapa secara diam-diam impor wortel dilakukan.

Sementara  ditempat yang sama, Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto, mengakui adanya impor sayur mayur yang diijinkan nya berupa wortel. Dia juga membantah keterlibatan nya yang ditudingkan terlibat mengatur impor sayur mayur.

"Memang ada impor untuk wortel selainnya itu bohong, saya tidak ada mengatur impor sayur mayur apalagi dikatakan mengetik RIPH (Rekomendasi Impor Produk Hortikultura, red) impor itu bohong," katanya usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV. (rizal/win)

Berita Terkait
News Update