Oleh Harmoko
Menyikapi sesuatu hendaknya tidak perlu terburu - buru. Sebaiknya dikaji dengan cermat. Karena boleh jadi, di balik kalimat singkat terkandung banyak pesan bermanfaat.
Begitu juga terhadap peristiwa yang terlihat sederhana, tetapi sarat dengan makna. Sebaliknya di balik kejadian yang luar biasa, kadang hanyalah euforia.
Karenanya sikapilah sesuatu dengan wajar agar tidak sampai terbawa arus ketidakpastian.
Dalam budaya Jawa dikenal dengan pepatah "Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman".
Artinya jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut; Jangan kolokan atau manja.
Pesan yang hendak disampaikan agar kita senantiasa tidak berlebihan menyikapi sesuatu! Bersikaplah sewajarnya, konsekuen dalam keputusan serta tindakan.
Mengapa? Jawabnya karena di dunia penuh dengan berbagai kejadian unik. Terkadang menyenangkan, acap kali menyedihkan, sering pula menghebohkan. Kadangkala di luar nalar logika, tetapi fakta adanya.
Kejadian tersebut di luar sana, tentu bukan keinginan kita. Tetapi harus disikapinya karena itulah adanya.
Bahwa yang membuat kejadian adalah manusia, atau akibat ulah manusia, begitulah fakta adanya.
Di era digital sekarang ini, dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, semua informasi bisa dikemas sedemikian rupa.
Dengan beragam aplikasi teknologi, bisa merekayasa sebuah peristiwa seolah nyata adanya, sesuai dengan aslinya.
Bisa juga peristiwa lama, sudah tahunan atau puluhan tahun lalu, dikemas seolah peristiwa baru terjadi kemarin sore.
Terhadap hasil rekayasa ini kita tidak boleh "gumun" atau terheran - heran. Tidak boleh "getun" atau menyesal karena gak pernah ada kejadiannya.
Meski begitu hendaknya tetap waspada.
Yang menjadi prioritas pertama dalam menyikapi peristiwa di dunia maya adalah kroscek atas kejadian. Jangan langsung dishare sebelum yakin adanya.
Lantas bagaimana jika fakta adanya? Kita pun tak boleh gumun, getun, kaget dan aleman karena yang kita hadapi adalah kehendak Dia yang Mahakuasa.
Yang diperlukan adalah mencoba berpikir positif atas kejadian yang menimpa kita. Bersikaplah sewajarnya sebagai manusia yang berakal budi.
Jangan serta merta berburuk sangka atas kejadian yang ada.
Jangan pula menyimpan dendam, meremehkan sesama, dan membesarkan sesuatu yang sebenarnya sederhana.
Itulah makna dari "aja gumunan, aja getunan, aja kagetan dan aja aleman" yang mengajak kita mencari solusi menghadapi situasi. Mencari jawab atas masalah, bukan mencari- cari masalah, apalagi yang bukan menjadi masalah kita.
Ketika melihat sesuatu yang aneh atau tidak biasa, jangan lantas reaktif. Apalagi spontan memberikan penilaian yang belum tentu benar.
Lebih baik simpan energi untuk menghimpun kekuatan guna meningkatkan imunitas diri di era pandemi ini.
Mari kita mulai. (*).