Pindah Negara, Potong Kuping

Minggu 15 Nov 2020, 09:45 WIB

PERTARUNGAN politik itu seru. Bukan saja para tokoh yang berhadapan berjuang sekuat tenaga, tapi juga para pendukung setianya. Malah ada yang habis-habisan pertaruhkan harta bendanya buat ngongkosi jagonya yang ikut bertarung. Dalam pemilu atau pilkada, misalya, banyak simpatisan yang benar-benar mati-matian.

Kayaknya masih terngiang di ingatan masarakat, di mana ketika pemilu beberapa waktu lalu, para pendukung dari kiri atau kanan sama-sama ngotot, bahwa jagoannya bakalan menang. “Saya berani potong kuping kalau jagoan saya kalah!” katanya dengan semangat.

Pokoknya kata-kata sumpah diucapkan dengan keyakinan bahwa yang didukung bakalan menang. Maka, dengan keyayakinannya itu pula, mereka sampai bersumpah di luar akal sehat. Bukan sekadar potong rambut sampai gundul, tapi potong kuping, potong anu atau mau disunat dua kali? Ah, ada ada saja.

Baca juga: Ingat Nasihat, Sebelum Hancur Lebur

Tapi, apakah mereka menepati janji? Nggak lah. Mana ada yang mau potong kuping. Kalau sekadar botakin kepala mah nggak masalah, encer. Ah, nggak tahulah, apakah janji mereka, sumpah mereka sama juga kayak para politikus yang puya janji pada rakyat  waktu kampanye? Tapi, nggak dipenuhi? Kayaknya sama. Setali, tiga uang!

Ternyata sumpah yang disertai taruhan atau nazar dikakan juga oleh seorang Presiden AS, lho? Itu tuh, Donald Trump karena keyakinannya bakalan menang lagi, dia sesumbar; “ Kalau gue kalah, gue mau pindah negara!”

Apakah Bung Trump akan menepati janjinya? Ah,nggak  tahu deh. Yang jelas, kan biasa orang politik bicara: pagi dele, sore tempe! (massoes)

Berita Terkait

Ingat! Mencegah Lebih Murah

Rabu 18 Nov 2020, 09:45 WIB
undefined

Amburadul dan ‘Sobat Ambyar’

Kamis 19 Nov 2020, 09:45 WIB
undefined

News Update