Pemerintah Fokus Upaya Penguatan Moderasi Beragama

Minggu, 15 November 2020 14:00 WIB

Share
Pemerintah Fokus Upaya Penguatan Moderasi Beragama

JAKARTA - Pemerintah tengah fokus dalam upaya penguatan moderasi beragama dalam rangka meneguhkan sikap toleransi dan menghindari keekstreman dalam praktik beragama.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi, saat memberikan orasi kebudayaan dalam Deklarasi Moderasi Beragama Solo Raya, di Surakarta, Sabtu (14/11/2020).

"Moderasi beragama merupakan upaya menghadirkan jalan tengah atas dua kelompok ekstrem, antara liberalisasi dan konservatisme dalam memahami agama," ujar Wamenag.

Baca juga: Wamenag Minta Kehadiran Dai Zaman Now Lebih Milenial

Zainut mengatakan agenda ini dilakukan bersamaan penandatanganan MoU antara Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dengan Kementerian Agama, sekaligus Pertunjukan Seni “Janggan Smarasanta: Mendekap Cinta dalam Keberagaman”. Hadir, civitas akademika ISI Surakarta dan sejumlah mahasiswa.

Wamenag berpendapat moderasi beragama, tak lain untuk menghadirkan keharmonisan di dalam kehidupan kita sebagai sesama anak bangsa. Namun demikian, kata Wamenag, moderat sering juga disalahpahami dalam konteks beragama di Indonesia.

"Tidak sedikit masyarakat beranggapan bahwa orang yang moderat dalam beragama berarti tidak teguh pendirian atau tidak sungguh-sungguh dalam mengamalkan ajaran agamanya," terang Zainut.

Baca juga: Menag Minta FKUB Tingkatkan Peran Ciptakan Kerukunan Umat Beragama

Dia menjelaskan moderasi beragama bukan alasan bagi seseorang untuk tidak menjalankan ajaran agamanya secara serius. "Sebaliknya, moderat dalam beragama berarti percaya diri dengan esensi ajaran agama yang dipeluknya, yang mengajarkan prinsip adil dan berimbang, tetapi berbagi kebenaran sejauh menyangkut tafsir agama," ujarnya.

Wamenag menggarisbawahi bahwa moderasi beragama selama ini sudah menjadi karakter bangsa dan ciri khas masyarakat Indonesia yang plural. Nilai-nilai moderasi sudah lama melekat di masyarakat Indonesia. Karenanya, masyarakat Indonesia memiliki modal sosial dan kultural yang cukup mengakar.

Halaman
Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar